Kamis, 12 April 2018

MAKALAH MEMEHAMI PEMBELAJARAN BERMODEL GAME



BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang
              Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah mengalami perubahan yang sangat pesat. Berbagai cara pembelajaran atau model pembelajaran juga telah banyak digunakan dalam proses pembelajaran. Supaya terwujud pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka tugas guru adalah mengusahakan suasana kelas selama pembelajaran berlangsung berada pada kondisi yang menyenangkan dan menarik perhatian siswa. Hal ini dikarenakan belajar akan efektif apabila dilakukan dalam keadaan yang menyenangkan.
              Matematika adalah mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika diberikan kepada peserta didik dari SD sampai dengan SMA supaya membekali peserta didik untuk berpikir logis, sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan untuk bekerjasama. Banyak masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika, oleh karena itu guru seharusnya memberikan motivasi dalam pembelajaran matematika. Pembelajaran hendaknya juga menyesuaikan karakter peserta didik. Matematika membutuhkan model pembelajaran dengan pendekatan yang nyata.
              Model pembelajaran efektif dalam proses pembelajaran matematika antara lain adalah yang dapat menumbuhkan kreatifitas peserta didik. Peserta didik SD dan SMP senang dalam bentuk permainan dan pertandingan, sehingga guru dapat menggunakan model pembelajaran yang mempunyai unsur permainan dan pertandingan. Model pembelajaran Teams Games-Tournament (TGT) salah satu alternatif yang dapat digunakan guru SD dan SMP, karena model pembelajaran ini sesuai dengan karakter peserta didik SD dan SMP yang senang dengan permainan dan pertandingan. Model pembelajaran TGT juga memiliki dinamika motivasi yang tingga sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

1.2.     Rumusan Masalah
1.            Pengertian model pembelajaran games
2.            Pengertian model pembelajaran kooperatif
3.            Langkah – langkah dalam pembelajaran games
4.            Kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran

1.3.  Tujuan
1.            Agar dapat mengetahui arti dari model pembelajaran games
2.            Agar dapat mengetahui pengertian model pembelajaran kooperatif
3.            Agar dapat mengetahui langkah – langkah dalan pembelajaran games
4.            Agar dapat mengetahui kelebihan  dan kekurangan dari model pembelajaran games.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  Pengertian Model Pembelajaran Games
            Model pembelajaran games adalah salah  satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif   adalah salah satu pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok  kecil serta kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif akan  tercipta sebuah interaksi guru dengan peserta didik,  peserta didik dengan peserta didik , dan peserta didik  dengan guru
            Metode pembelajaran games dikembangkan pertama kali oleh David De Vries dan Keith Edward. Metode ini merupakan suatu pendekatan kerja sama antarkelompok dengan mengembangkan kerja sama antarpersonal. Dalam pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) peserta didik memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing. Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran.Kadang-kadang dapat juga diselingi dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok.
            Pembelajaran kooperatif dengan metode TGT ini memiliki kesamaan dengan metode STAD dalam pembentukan kelompok dan penyampaian materi kecuali satuhal, TGT menggunakan turnamen akademik dan menggunakan kuis-kuis dan sistem skor kemajuan individu, dimana para peserta didik berlomba sebagai wakil tim mereka dengan tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara mereka. Teman satu tim atau kelompok akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-masalah satu sama lain, tetapi sewaktu peserta didik sedang bermain dalam game atau permainan, teman yang lain tidak boleh membantu, dan guru perlu memastikan telah terjadi tanggung jawab individual.
            Dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT ini peserta didik sebelumnya telah belajar secara individual, untuk selanjutnya belajar kembali dalam kelompok masing-masing. Dan kemudian mengadakan turnamen atau lomba dengan anggota kelompok lainnya sesuai dengan tingkat kemampuannya.
                       
2.2.Langkah-langkah Model PembelajaranTeams Games Tournaments (TGT)
Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan ,Model pembelajaran Games, yaitu:
1.      Penyajian Kelas (Class Presentations)
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas atau sering juga disebut dengan presentasi kelas (class presentations). Gurumenyampaikantujuanpembelajaran, pokokmateridanpenjelasansingkattentang LKS yang dibagikankepadakelompok. Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah yang dipimpin oleh guru.
Pada saat penyajian kelas ini peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game atau permainan karena skor game atau permainan akan menentukan skor kelompok.
2.  Belajar dalam Kelompok (Teams)
            Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan kriteria kemampuan (prestasi) peserta didik dari ulangan harian sebelumnya, jenis kelamin, etnikdanras. Kelompok biasanya terdiri dari 5 sampai 6 orang peserta didik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih ndalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau permainan. Setelah guru memberikan penyajian kelas, kelompok (tim atau kelompok belajar) bertugas untuk mempelajari lembar kerja. Dalam belajar kelompok ini kegiatan peserta didik adalah mendiskusikan masalah-masalah, membandingkan jawaban, memeriksa, dan memperbaiki kesalahan-kesalahan konsep temannya jika teman satu kelompok melakukan kesalahan.
3.  Permainan (Games)
Game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi, dan dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat peserta didik dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game atau permainan terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Game atau permainan ini dimainkan pada meja turnamen atau lomba oleh 3 orang peserta didik yang mewakili tim atau kelompoknya masing-masing. Peserta didik memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Peserta didik yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapat skor. Skor ini yang nantinya dikumpulkan peserta didik untuk turnamen atau lomba mingguan.
4.   Pertandingan atau Lomba (Tournament)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja peserta didik (LKPD). Turnamen atau lomba pertama guru membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau lomba. Tiga peserta didik tertinggi prestasinya dikelompokkan pada meja I, tiga peserta didik selanjutnya pada meja II dan seterusnya.                                       
5.  Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Setelah turnamen atau lomba berakhir, guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing tim atau kelompok akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Tim atau kelompok mendapat julukan “Super Team” jika rata-rata skor 50 atau lebih, “Great Team” apabila rata-rata mencapai 50-40 dan “Good Team” apabila rata-ratanya 40 kebawah. Hal ini dapat menyenangkan para peserta didik atas prestasi yang telah mereka buat.


2.3.  Penggunaan Model Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Games
            Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat diterapkan dalam berbagai macam mata pelajaran. Terutama bagi peserta didik tingkat SD dan SMP yang masih suka bermain. Model pembelajaran ini pernah dipraktekkan pada kelas IV SD. Kegiatan pembelajaran dilakukan sesuai pembelajaran TGT (Temas Games Tournaments) dengan bernuansa CTL  yang diantanranya menggunakan metode ceramah, diskusi, dan model pembelajaran kooperatif serta pemecahan masalah dengan memperhatikan fase-fase yang ada di dalamnya dan karakteris materi yang akan disampaikan. Pembelajaran dilakukan di laboratorium bahasa yang ada di sekolah, untuk melaksanakan pembelajaran dengan berbantuan CD pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran TGT pada peserta didik kelas IV SD berbantuan media animasi grafis berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas sebesar 80% serta  berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada kelas dengan bantuan alat peraga.
            Model pembelajaran TGT juga pernah dilakukan dalam pembelajaran toksikologi, khususnya kelas yang tingkatnya sudah lebih tinggi. Hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan salah satu metode pembelajaran ini memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan pembelajaran sebelumnya yang hanya menggunakan metode ceramah dan resitasi. Mahasiswa lebih antusias dan bersemangat untuk mengeluarkan pendapatnya, yang berarti mahasiswa lebih banyak belajar untuk dapat beragumentasi. Mahasiswa yang kurang mampu akan dapat memperoleh bagian dari kelompoknya dan akan berusaha belajar dengan baik, karena semua anggota kelompok harus aktif.

2.4.    Kelemahan Dan Kelebihan TGT
Metode pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain :
1)      Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas
2)      Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu
3)      Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam
4)      Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa
5)      Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6)      Motivasi belajar lebih tinggi
7)      Hasil belajar lebih baik           
8)      Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
Sedangkan kelemahan TGT adalah:
1)      Bagi guru
·           Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok
·           Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh
2)       Bagi siswa
·         Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
  1. Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
  2. Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
  3. Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
  4. Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.
                
      
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
  1. Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.
  2. Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.
  3. Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.

                                   












BAB III
PENUTUP

3.1.    Kesimpulan
Model pembelajaran games adalah salah  satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, suku kata atau ras yang berbeda. Pembelajaran kooperatif   adalah salah satu pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok  kecil serta kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen dalam pembelajaran kooperatif akan  tercipta sebuah interaksi guru dengan peserta didik,  peserta didik dengan peserta didik , dan peserta didik  dengan guru.
Secara umum ada 5 komponen utama dalam penerapan ,Model pembelajaran Games, yaitu:
1.            Penyajian Kelas (Class Presentations)
2.            Belajar dalam Kelompok (Teams)
3.            Permainan (Games)
4.            Pertandingan atau Lomba (Tournament)
5.            Penghargaan Kelompok (Team Recognition)
Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
1.      Kelemahan dalam Model TGT tidak hanya membuat peserta didik yang cerdas (berkemampuan akademis tinggi) lebih menonjol dalam pembelajaran, tetapi peserta didik yang berkemampuan akademi lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting dalam kelompoknya.
2.      Dengan model pembelajaran ini, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
3.      Dalam model pembelajaran ini, membuat peserta didik lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menjanjikan sebuah penghargaan pada peserta didik atau kelompok terbaik.
4.      Dalam pembelajaran peserta didik ini membuat peserta didik menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa tournamen dalam model ini.
Kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah sebagai berikut:
1.      Dalam model pembelajaran ini, harus menggunakan waktu yang sangat lama.
2.      Dalam model pembelajaran ini, guru dituntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini.
3.      Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan. Misalnya membuat soal untuk setiap meja turnamen atau lomba, dan guru harus tahu urutan akademis peserta didik dari yang tertinggi hingga terendah.





DAFTAR PUSTAKA
                                   


















KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, dan senantiasa mengharapkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam bagi junjungan Nabi Besar kita yaitu Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis masih diberi kesehatan dan umur sampai saat ini sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Memahami Pembelajaran Bermodel GameDalam penyusunan makalah ini penulis sadar bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan mungkin jauh dari sempurna seperti dalam pepatah “ Tak Ada Gading Yang Tak Retak” begitupun dengan makalah ini oleh karena itu kritik dan saran dari para pembaca, sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Demikian lah kami buat makalah ini untuk pegangan buat kita semua, Semoga Makalah ini bermanfaat  bagi kita semua.

Banda Aceh,               April 2018
Penulis







i
 
 



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB I          PENDAHULUAN....................................................................... 1
1.1.  Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
1.2.  Rumusan Masalah................................................................ .. 2
1.3.  Tujuan .................................................................................... 2

BAB II         PEMBAHASAN.......................................................................... 3
2.1. Pengertian Model Pembelajaran Games.................................. 3
2.2. Langkah-langkah Model PembelajaranTeams Games Tournaments (TGT)                       4
2.3.                                                                                                Penggunaan Model Pembelajaran dalam Proses
       Pembelajaran Games............................................................... 7
2.4.                                                                                                Kelemahan Dan Kelebihan TGT             8

BAB III       PENUTUP................................................................................. 12
3.1.  Kesimpulan........................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 13



ii
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar