Makalah
PERMAINAN BOLA KECIL
DISUSUN
OLEH:
NAMA : T. MAULANA
AULIANSYAH
NPM : 2411090117
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN
REKREASI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “permainan
bola kecil”
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari
berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis
yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari
sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit
kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.Meskipun penulis
berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu
ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua
pembaca.
Banda
Aceh, Oktober 2024
Penulis
DAFTAR ISI
1. Pengertian
Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1
2. Sejarah
Permainan Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1
3. Manfaat
Melakukan Permainan Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1
4. Jenis
Permainan Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1
1. Tenis
Meja .................................................................................................... .................................................................................................. 1
2. Kasti
(Baseball).................................................................................................... .................................................................................................. 2
3. Golf.................................................................................................... .................................................................................................. 4
4. Bulu
Tangkis (Badminton).................................................................................................... .................................................................................................. 7
5. Billiard.................................................................................................... .................................................................................................. 9
6. Kriket.................................................................................................... ................................................................................................ 12
7. Sepak
Takraw.................................................................................................... ................................................................................................ 14
8. Tenis
Lapangan.................................................................................................... ................................................................................................ 18
9. Softball.................................................................................................... ................................................................................................ 21
10. Hoki.................................................................................................... ................................................................................................ 24
PEMBELAJARAN BOLA KECIL
1.
Pengertian Bola Kecil
Permainan bola kecil
merupakan olahraga atau permainan yang menggunakan bola berukuran kecil yang
biasanya memiliki alat-alat pendukung seperti raket, tongkat, hingga bet.
2.
Sejarah Permainan Bola Kecil
Menurut Early Church
History, berdasarkan ukiran patung zaman Yunani (yang saat ini sudah disimpan
di Museum Nasional Athena), terdapat ukiran gambar dua laki-laki yang
menggunakan tongkat untuk "mendapatkan" bola kecil. Terdapat
laki-laki di sebelah kanan dan kiri yang masing-masing memiliki "sebuah
alat" di tangannya.
Zaman modern mengenali
ukiran tersebut sebagai ilustrasi permainan bola "Hockey". Kini,
permainan bola kecil telah bertransformasi dalam berbagai bentuk. Perkembangan
zaman telah menciptakan beragam permainan bola kecil, seperti: tenis meja,
kasti, bulutangkis, rounders, dan lain sebagainya.
3.
Manfaat Melakukan Permainan
Bola Kecil
Selain untuk hiburan dan
hobi, permainan bola kecil ternyata memiliki banyak manfaat. Terlebih jika
diaplikasikan untuk anak-anak yang masih balita Berikut adalah manfaat
melakukan permainan bola kecil:
1.
Permainan
bola kecil tidak membutuhkan budget/biaya yang besar.
2.
Selagi
ada bola kecil, permainan dapat dilakukan kapan saja dan fleksibel.
3.
Terbukti
efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik anak, seperti koordinasi tangan
mata dan penting untuk perkembangan balita.
4.
Permainan
bola kecil menumbuhkan semangat kolaboratif dan kompetitif.
4.
Jenis Permainan Bola Kecil
1. Tenis
Meja
a. Sejarah
Tenis Meja
permainan tenis meja berasal dari Inggris pada abad
ke-19. Permainan yang diadopsi dari permainan tenis lapangan ini memiliki
beberapa sebutan seperti gossima, pingpong, dan whiff-whaff. Pada 1901, sebutan
pingpong menjadi merek dagang bagi peralatan dari perusahaan J. Jaques &
Son Ltd. Lalu pada 1920, J. Jaques & Son Ltd. menjual hak nama
"ping-pong" kepada Parker Brother yang berasal dari Amerika.
Pada awalnya, permainan tenis meja tidak dianggap
sebagai bilang olahraga. Permainan ini sering dimainkan oleh para bangsawan
setelah selesai makan malam. Kemudian, seiring perkembangannya, tenis meja
mulai populer di wilayah Eropa dan Indonesia pada 1918, yaitu ketika
berakhirnya Perang Dunia I.
Kemudian, pada 15 Januari 1926 di Berlin, dibentuk
sebuah organisasi level internasional untuk menaungi permainan tenis meja.
Organisasi tersebut adalah International Table Tennis Federation (ITTF) dan
memiliki 8 anggota pertama yaitu Inggris, Polandia, Jerman, Swedia, perancis,
Cekoslovakia, India, dan Jepang.
Di
sisi lain, para tokoh dan pecinta tenis meja Indonesia mendirikan Persatuan
Pingpong Seluruh Indonesia (PPSI) pada 1939. Kemudian di tahun 1958 dalam
kongres yang dilaksanakan di Surakarta, PPSI berubah nama. Kemudian saat ini
dikenal induk organisasi tenis meja di Indonesia itu adalah Persatuan Tenis
Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Kembali pada
ITTF, organisasi ini diprakarsai oleh Dr. George Lehmen asal Jerman dengan
presiden pertama yang menjabat yaitu Hon Ivor Montagu dari Inggris. Dengan
didirikannya ITTF, maka lahirlah peraturan resmi kompetisi tenis meja.
Pertandingan pertama tenis meja yang diadakan ITTF dilaksanakan pada Desember
1926 dengan nama Kejuaraan Eropa. Permainan tenis meja akhirnya secara resmi
diakui sebagai cabang olahraga oleh International Olympic Committee (IOC) pada
November 1977.
b. Peraturan
Tenis Meja
1.
Permainan
dimainkan dalam 11 poin. Satu kali bermain, seorang pemain mendapatkan dua
poin, dan dalam satu kali putaran/ set maksimal yang dikumpulkan adalah 11
poin.
2.
Jika
poin seri atau deuce dengan nilai poin 10-10, maka pemain diharuskan untuk
melakukan servis secara bergantian
3.
Pemain
tenis meja dinyatakan menang jika mendapat 11 poin sebanyak 2 set, atau 3 set
jika pada set sebelumnya seri
4.
Jika
bola yang dipukul ke arah lawan meleset, maka poin akan menjadi milik lawan
5.
Jika
bola memantul 2 kali atau lebih di area lawan dan memantul di garis tepi maka
poin akan menjadi milik pemain
6.
Ketika
service yang dilakukan oleh pemain menyentuh net dan bola jatuh ke lapangan
lawan maka si pemukul atau server mendapatkan poin
7.
Untuk
pertandingan kategori ganda, bola harus memantul di bagian kanan lawan dan tim
servis harus bertukar tempat sebanyak 2 kali
8.
Jika
terjadi rally point, atau kondisi permainan berlangsung lama, lalu bola terkena
jaring maka lemparan tersebut dianggap sah
9.
Ketika
bola memantul di meja, maka bola harus dipukul. Akan tetapi, jika pemain
memukul bola sebelum memantul maka poin akan menjadi pihak lawan
10.
Saat
rally point atau saat melakukan service, bola memantul ke atas jaring dan
mengenai area lawan dan lawan tidak memberikan serangan balik, maka itu akan
menjadi poin tambahan untuk pemain
11.
Bagian
tubuh yang boleh terkena bola dan meja papan dalam permainan tenis meja adalah
area di bawah pergelangan tangan dan jari
12.
Meskipun
bola memantul ke samping dan mengenai bagian tepi atas permukaan meja, poin
akan tetap dianggap sah.
13.
Honor
system diberlakukan ketika wasit tidak hadir selama pertandingan dan pemain
merasa kurang setuju dengan hasil permainan. Sistem ini dilakukan hingga semua
pemain setuju dengan hasil pertandingan.
C.
Teknik-Teknik Dasar Tenis Meja
a.
Teknik Memegang Bet
1. Shakehand
grip
Shakehand
grip adalah teknik memegang bet seperti melakukan jabat tangan. Shakehand grip
menjadi salah satu teknik paling efektif digunakan untuk bertahan dan
menyerang. Cara melakukan teknik ini adalah meletakkan ibu jari pada pangkal
bet dengan meluruskan jari telunjuk.
2. Penhold
grip
Penhold grip
adalah teknik memegang bet seperti orang yang memegang pena. Teknik ini
dilakukan dengan memegang pada satu permukaan bet saja. Cara ini digunakan
untuk melakukan pukulan forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand.
3. Seemiller
grip
Teknik
seemiller grip disebut juga teknik american grip. Caranya memegang hampir sama
dengan shakehand grip, bedanya bet bagian atas diputar dari 20 hingga 90
derajat ke arah tubuh. Kemudian, jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet.
Teknik ini bagus untuk melakukan blok tetapi sulit untuk melakukan pukulan
sudut.
b.
Teknik Memukul Bola
1. Forehand topspin
Pemain
berdiri dengan sikap persiapan di meja bagian kanan dan menghadap sektor kiri.
Tangan kanan memegang bet di sebelah kanan badan sedangkan tangan kiri memegang
bola. Posisi bola dilambungkan setinggi 16 cm lalu dipukul dengan bet, dan
usahakan bola tidak setinggi dari net.
2.
Backhand
topspin
Pemain berdiri di tengah meja dengan tangan kanan
memegang bet dan mendekatkannya ke pinggang kiri. Telapak tangan kiri memegang
bola dan melambungkan setinggi 16 cm atau tidak setinggi net.
2. Kasti
(Baseball)
a. Sejarah
Kasti (Baseball)
Olahraga baseball pertama kali diperkenalkan oleh
perwira angkatan darat Amerika Serikat bernama Abner Doubleday pada 1839 di
Cooperstown, New York. Namun, ada sumber yang mengatakan kalau Abner Doubleday
sendiri tidak pernah menyebut dirinya sebagai penemu olahraga baseball. Ia
sendiri merupakan mayor jenderal Union saat perang saudara Amerika.
Asal muasal olahraga baseball diperkirakan bisa
ditarik lebih jauh lagi hingga abad ke-18, yaitu ketika olahraga rounders dan
kriket berkembang di Inggris. Keduanya dianggap menjadi cikal bakal penciptaan
olahraga bisbol.
Baseball mulai sering dimainkan di halaman-halaman
sekolah dan kampus saat era revolusi Amerika. Pada September 1845, bahkan
muncul sebuah klub baseball pertama, yaitu New York Knickerbockers. Saat itu,
ada seorang pegawai bank yang menjadi relawan pemadam kebakaran bernama
Alexander Joy Cartwright yang berinisiatif membuat beberapa aturan dasar
baseball. Setahun berikutnya, klub baseball tersebut sudah memainkan
pertandingan melawan sebuah klub kriket di AS.
b. Peraturan
Kasti (Baseball)
1.
Pertandingan
baseball dimainkan oleh dua regu dengan masing-masing berisi sembilan pemain di
lapangan.
2.
Permainan
baseball terdiri dari sembilan babak. Jika babak kesembilan selesai dan
hasilnya seri, maka ada satu babak tambahan untuk menentukan pemenang.
3.
Lapangan
baseball dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian tengah dan luar. Bagian tengah
terdapat empat base atau pos.
4.
Empat
base atau pos pada lapangan baseball diberi nomor berlawanan dengan arah jarum
jam. Base awal diberi nama home plate, lalu base 1, base 2, dan base 3.
5.
Pada
setiap babak, masing-masing regu akan diberi kesempatan untuk memukul bola.
6.
Urutan
pemukul tidak bisa diubah, kecuali diizinkan wasit. Namun pemukul tersebut
harus tetap memukul sesuai urutan pemain.
7.
Jika
pemukul berhasil memukul bola, maka ia harus berlari menuju base pertama.
Pemukul tersebut juga otomatis menjadi base runner.
8.
Base
runner harus menyentuh setiap base menggunakan beberapa bagian tubuh, seperti
tangan dan kaki. Ia juga boleh berlari ke base berikutnya kapan saja.
9.
Setiap
base akan diberi garis dasar yang menjadi penanda.
10.
Pemenang
setiap babaknya akan dilihat dari jumlah pemain yang berhasil berlari.
c. Teknik
Dasar Kasti (Baseball)
1.
Teknik
melempar
Teknik melempar bola menjadi teknik paling dasar yang
harus bisa dilakukan setiap pemain, khususnya pemain pelempar atau pitcher.
Cara melempar bola baseball adalah dengan mengayunkan bola dari atas dan
melemparkannya ke arah pemukul.
2.
Teknik memegang tongkat
Bahkan,
memegang tongkat pemukul juga ada tekniknya dan tidak bisa sembarangan. Gunakan
kedua tangan secara kuat agar bisa menghasilkan pukulan yang tepat sasaran.
3. Teknik
memukul bola
Teknik
memukul bola juga harus diperhatikan, seperti membaca arah kecepatan bola yang
datang dan mengayunkan tongkat dari belakang ke depan.
4. Teknik
menangkap bola
Para catcher
harus memiliki kemampuan menangkap bola yang akurat. Kedua tangan harus dalam
posisi terbuka dan pandangan fokus ke arah bola datang.
3. Golf
a. Sejarah
Banyak
tulisan menjelaskan bahwa permainan golf berasal dari Skotlandia dan ditemukan
sekitar tahun 1100-an. Melansir laman Historic UK, golf awalnya adalah bentuk
pertahanan diri melawan invasi "Auld Enemy" dengan memukul kerikil
menggunakan tongkat kayu.
Sejarah itu
kemudian ditentang lewat laporan Profesor Ling Hongling dari Universitas
Lanzhou. Profesor Ling Hongling menyebutkan bahwa permainan mirip golf telah
dimainkan di Cina pada era Dinasti Tang Selatan sekitar tahun 600-an. Kemudian, klub golf tertua di dunia, Royal and Ancient Golf Club of St
Andrews, tidak sepakat dengan klaim sang profesor. Menurut mereka, permainan
serupa golf memang sudah ada sejak lama. Akan tetapi, permainan golf dengan 18
lubang berasal dari Skotlandia.
b. Peraturan Golf
i.
Pukulan pertama dimulai dengan Tee
Shot Dalam
permainan golf selalu dimulai dengan teeing ground. Namun, jika permainan golf
dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing dua orang atau foursomes, maka
pukulan dilakukan secara bergantian oleh setiap anggota tim. Setiap anggota tim
harus memukul menggunakan satu buah bola dari teeing ground. Jenis pukulan golf
yang dilakukan yaitu tee shot.
ii.
Pukulan tersedikit yang menjadi
pemenang.
Kemenangan
dalam permainan golf akan ditentukan oleh pemain yang memukul bola dengan
jumlah paling sedikit. Tiap pemain perlu memasukkan bola ke dalam lubang dengan
jumlah pukulan yang paling sedikit. Untuk itu, memiliki feeling yang baik dalam
bermain golf sangat dibutuhkan. Tidak hanya itu, kemampuan berfokus dan
perhitungan pun penting agar permainan golf berjalan sempurna.
iii.
Berjalan
kaki untuk pukulan selanjutnya
Setelah melakukan tee shot, maka
untuk melakukan pukulan selanjutnya butuh berjalan kaki lebih dulu. Ini
ditujukan untuk menghampiri bola golf. Permainan golf adalah kegiatan olahraga
yang santai. Sehingga saat melanjutkan permainan bisa dilakukan dengan berjalan
kaki dengan santai.
iv. Skor
Tiga pukulan dibawah par disebut Albatros atau
Double Eagle, di mana skornya adalah -3.
Dua pukulan
dibawah par disebut Eagle, di mana skornya adalah -2.
Satu
pukulan dibawah par disebut Birdie, di mana skornya adalah -1.
Jumlah pukulan
sama dengan par disebut Par yang skornya adalah 0.
Satu pukulan di
atas par disebut Bogey yang memiliki skor +1.
Dua pukulan di
atas par disebut Double Bogey yang memiliki skor +2.
Tiga pukulan di
atas par disebut Triple Bogey yang memiliki skor +3.
Proses
memasukkan bola dari tee shot ke lubang yang dipukul hanya sekali disebut
dengan hole in one.
5.
Penalti
Sistem penalti juga ada di dalam
permainan golf di mana bola dianggap tidak bisa dimainkan oleh pemain di dalam
lapangan dalam posisi apapun. Pemain diwajibkan melakukan penalti satu pukulan
agar dapat memainkan bola. Pada penalti satu pukulan ini, artinya pemain perlu
memainkan bola dari posisi bola terakhir kali pemain mainkan. Pemain boleh
membersihkan, mengangkat dan juga mengganti bola ketika memperoleh penalti.
6.
Pendamping
caddy golf
Saat melakukan perjalanan kaki
untuk memukul bola berikutnya, maka pemain akan didampingi oleh seorang caddy
golf atau asisten pemain golf. Tugas caddy adalah membantu pemain dalam menyiapkan
dan membawakan peralatan. Sering juga, seorang caddy golf juga turut memberi
saran ketika permainan sedang berlangsung. Profesi ini tidaklah mudah, lho. Ada
banyak persyaratan dan kemampuan yang harus dikuasai untuk menjadi seorang
caddy golf.
7.
Aturan
sebelum bermain golf
i. Perlengkapan tersebut
meliputi bola, sarung tangan, club, dan tee.
ii. Pastikan posisi berdiri
dengan rileks dan tidak menutupi garis pandang pemain lain.
iii. Mematikan telepon genggam
agar tidak mengganggu konsentrasi.
iv. Saat memukul bola, tunggu
sampai orang-orang yang berada di depan berjalan menjauh.
v. Pastikan kembali memeriksa
peraturan tertulis pada bagian belakang kartu skor tepat sebelum memulai
tee-off.
8.
Aturan
saat bermain golf
i. Pemain dengan bola terjauh
dari lubang bisa bermain terlebih dahulu sesudah pukulan tee-off dilakukan.
ii. Ketika melakukan divot,
maka sisa divot sebaiknya dipasang kembali sambil memperbaiki bekas pukulan di
bagian bunker dan bagian bekas bola pada wilayah green.
iii. Pastikan tidak mengambil
posisi berdiri di garis pemain lain yang tengah melakukan proses putting sambil
terus memperhatikan posisi tee selanjutnya sambil meninggalkan club pada
sebelah green ketika ada di wilayah green.
iv. Bola boleh tidak di putt
saat pertandingan yang terjadi ketika bola ada di area hole.
v. Saat giliran bermain dan
tidak sedang di area green, jangan lupa untuk mencatat skor pada kartu skor
yang sudah dibawa pada tee selanjutnya.
vi. Untuk menghemat waktu
ketika bola hilang, kamu bisa memainkan bola kedua provisional di mana
memainkannya pun harus ditempat yang sama.
vii. Jika kamu tanpa sengaja
melakukan pukulan dengan bola mengarah ke orang lain, teriakkan ‘Fore!’ untuk
memberi peringatan.
viii.
Saat
pukulan masuk ke dalam rough, lihat titik tempat baris sebelah mana bola
terakhir terlihat dan langsung jemput bola ke sana.
c. Teknik
Bermain Golf
1.
Cara
Memegang Stik (Grip)
Ada tiga cara dalam memegang stik
golf, yaitu:
- Baseball grip. Cara ini seperti
memegang stik baseball
- Overlapping golf grip. Tangan kanan berada di atas.
Kemudian tangan kiri di bawah dengan jari kelingking berada di antara telunjuk
dan jari tengah tangan kanan.
- Interlocking
golf grip.
2.
Mengayun
(Swing)
- Backswing
- Downswing
3.
Memukul
(Shot)
- Tee shot
- Fairway shot
- Bunker shot
- Putting
- Punch
4. Bulu
Tangkis (Badminton)
a. Pengertian Bulu tangkis
Bulu tangkis adalah olahraga yang
menggunakan raket dan kok sebagai alatnya, bisa dimainkan secara perseorangan
(single) atau ganda (double). Bisa juga diartikan bahwa bulu tangkis adalah
cabang olahraga permainan yang bisa dilakukan di luar maupun dalam ruangan.
b. Sejarah
Bulu Tangkis
Bulu tangkis berasal dari permainan
India bernama Poona. Permainan ini tidak berkembang pesat di negara asalnya.
Kemudian para perwira perang Inggris membawa permainan ini ke Inggris, dan
untuk pertama kalinya dimainkan secara resmi di kediaman Duke of Beaufort.
Pada 1934, IBF (International
Badminton Ferderation) didirikan. Awalnya negara anggota hanya berasal dari
Inggris, Denmark, Perancis, Irlandia, Netherland, Selandia Baru, dan Wales.
Adapun, Sir George Thomas dari Inggris dipilih sebagai Ketua IBF.
Kemudian pada 1949 diadakan pertandingan beregu putra
untuk memperebutkan piala dari Sir George Thomas, yang kemudian dikenal sebagai
Thomas Cup.
Berlanjut pada 1957, diadakan pertandingan beregu
putri untuk memperebutkan piala dari Ny. Betty Uber, yang kemudian dikenal
sebagai Uber Cup. Thomas Cup dan Uber Cup dilaksanakan 3 tahun sekali. Di
Indonesia, permainan bulu tangkis baru berkembang pada 5 Mei 1951, dengan
dibentuknya PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).
Pada 1968, Indonesia untuk pertama kalinya meraih
juara dunia tunggal putra dengan Rudi Hartono sebagai atletnya.
c. Perlengkapan
Bulu Tangkis
1.
Raket
Panjang maksimal raket yang
digunakan dalam bulu tangkis adalah 68 sentimeter dan lebarnya 22 sentimeter. Kepala
raket atau area senarnya berukuran 28 sentimeter dan lebar 22 sentimeter. Raket
tersebut terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat tak lebih dari 150 gram.
2.
Kok
Dalam
permainan badminton, kok bulu tangkis terbuat dari 16 helai bulu yang
ditancapkan pada gabus berdiameter 25 sampai 28 milimeter. Berat standar koknya
sekitar 4,74 hingga 5,5 gram. Sedangkan tinggi koknya antara 64 hingga 74
milimeter.
3.
Jaring (Net)
Jaring
atau net dibutuhkan sebagai pembatas lapangan. Jaring dalam permainan bulu
tangkis memiliki tinggi 1,55 meter dan berada tepat di tengah lapangan. Jaring
harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang punya ketebalan 75 milimeter
haruslah berwarna putih.
4.
Sepatu
Kecepatan
bergerak dalam lapangan sangat dibutuhkan. Karena itu para pemain bulu tangkis
harus memakai sepatu.
5.
Lapangan
Lapangan
bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai garis setebal 40
milimeter, dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang
disarankan adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan harus terbuat dari kayu
atau bahan sintetis yang lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau
bahan sintetis keras, sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera
pada pemain.
d. Teknis Bulu Tangkis
1.
Sikap Dasar
Sikap
dasar adalah penempatan posisi diri dalam permainan bulu tangkis. Posisi
berdiri yang tepat ketika berada di dalam lapangan yaitu berada di bagian
tengah lapangan dengan posisi kaki agak membuka dan lutut ditekuk.
Kemudian,
kondisikan supaya badan tetap nyaman dan rileks. Sikap yang benar akan sangat
menunjang ketika akan melakukan footwork. Hal ini dapat terjadi karena siaga
dalam footwork pasti akan membuat lawan susah untuk menghentikanmu, sehingga
peluang untuk menang menjadi lebih besar.
2.
Memegang Raket
Ada
dua teknik memegang raket yang sering dilakukan, yakni:
Forehand
Grip
Forehand grip adalah teknik memegang
raket dengan posisi kepala raket menyamping. Memegang grip raket sama halnya
seperti ketika kita berjabat tangan Kemudian, antara ibu jari dan telunjuk membentuk
huruf V dan jari lainnya memegang raket dengan erat.
Backhand Grip
Backhand grip adalah pegangan grip yang
hampir mirip dengan forehand grip, tetapi posisi ibu jari terpisah dengan
keempat jari lainnya.
3.
Servis
Servis
forehand yang biasanya dilakukan dalam olahraga bulu tangkis yakni dengan
mengandalkan jarak pukul yang rendah antara garis net dengan kok. Sementara
itu, untuk servis forehand tinggi hampir sama dengan servis forehand rendah,
tenaga diperlukan tenaga yang lebih besar untuk memukul kok supaya bisa
melambung tinggi dan jatuh di belakang garis lawan.
Selain itu, ada juga
servis backhand yang umumnya dipakai oleh atlet bulu tangkis terutama pada
ganda. Saat melakukan servis ini, kok akan tipis dengan net, sehingga akan
menyulitkan lawannya.
4.
Memukul
Memukul
kok menggunakan raket adalah bagian inti dari permainan bulu tangkis. Ada
beberapa teknik memukul kok yang cukup variatif, diantaranya:
Pukulan
Netting
Pukulan
netting adalah pukulan yang dilakukan pemain dengan cara diarahkan sedekat
mungkin ke daerah net lawan. Teknik pukulan ini dilakukan dengan sentuhan
tenaga yang halus dan berhati-hati.
Drive
Pukulan
drive adalah teknik dengan pukulan cepat dan mendatar. Teknik yang satu ini
sering dipakai ketika bermain ganda.
Overhead atau Pukulan
Atas Kepala
Pukulan
overhead adalah teknik yang dilakukan dengan memukul kok ketika posisinya
berada di atas kepala dan biasanya pukulan ini bertujuan untuk meletakkan kok
ke bagian belakang lawan.
5. Billiard
a. Pengertian Billiard
Olahraga
yang menyenangkan, bisa dimainkan secara perorangan maupun tim sehingga cocok
saat untuk refreshing bersama orang terdekat. Selain refreshing, bermain
olahraga biliar bisa menyehatkan tubuh.
b. Sejarah Billiard
Mengenai
asal-usul biliar belum secara jelas diketahui, tetapi banyak menyakini bahwa
olahraga ini populer dimainkan di Eropa Timur dan Prancis pada abad ke-15.
Awalnya,
biliar adalah olahraga yang biasa dimainkan di taman seperti halnya croquet
(kriket), yang pada akhirnya dipindahkan ke dalam ruangan menggunakan meja yang
diberi taplak berwarna hijau sehingga menyerupai rumput dan diberi pembatas
kecil ditambahkan pada pinggiran meja. Tidak seperti sekarang, biliar dimainkan
dengan dua bola pada meja yang mempunyai enam kantong menggunakan tongkat lurus
(mace) sebagai sasaran pantul.
Awal tahun 1800-an,
olahraga ini banyak dimainkan oleh kaum bangsawan. Namun, banyak juga
bukti-bukti yang menunjukan bahwa olahraga biliar telah dimainkan oleh
orang-orang dari berbagai tingkat sosial.
c. Istilah Dalam Billiard
1. Ball in hand: Istilah untuk pemain yang memperoleh
kesempatan untuk melakukan sodokan bebas yaitu meletakkan cue ball dalam posisi
tertentu. Ball in hand berlaku apabila pemain lawan melakukan kesalahan atau
foul.
2. Back spin: Istilah untuk cue ball yang putarannya
berbalik arah karena sodokan stik biliar mengenai daerah bagian bawah cue ball.
Back spin akan membuat cue ball kembali ke area semula, setelah bersinggungan
dengan pool ball.
3. Cue: Merupakan stik yang berfungsi untuk alat penyodok
bola dalam permainan biliar. Stik terbuat dari kayu atau serat komposit dengan
motif corak dan bentuk beragam.
4. Cue ball: Istilah untuk bola biliar yang digunakan
sebagai bola utama atau bola yang berfungsi sebagai media penghubung antara
stik biliar dengan object ball atau bola target
5. Chalk: Pelengkapan yang digunakan untuk melapisi bagian
atas dari stik biliar agar tidak terjadi slip pada persinggungan antara tip
dengan cue ball.
6. Draw shot: Merupakan teknik sodokan stik biliar pada cue
ball yang mengakibatkan efek back spin.
7. English shot: Merupakan teknik sodokan stik biliar pada
cue ball yang mengakibatkan efek spin samping atau memutar pada cue ball dan
bola target. Dilakukan dengan cara menyodok bagian sisi kiri atau kanan cue
ball, istilah lain di Indonesia yaitu efek.
8. Follow through shot: Merupakan teknik sodokan dengan
memakai ayunan dorong pada titik atas dari cue ball. Sodokan tersebut akan
menghasilkan putaran atas atau forward spin, dan mengakibatkan efek cue ball
akan terus bergulir maju sesudah mengenai pool ball.
9. Missed cue: Merupakan istilah untuk stik biliar yang
terpeleset ketika melakukan sodokan terhadap cue ball.
10. Object ball atau pool ball: Istilah untuk bola biliar
yang menjadi target singgungan dari cue ball untuk diarahkan ke posisi tertentu
ataupun dimasukan ke pocket.
11. Pocket: Merupakan istilah untuk kantung pada meja
biliar yang fungsinya sebagai tempat masuknya bola biliar. Pocket pada meja
biliar terdiri dari enam buah (tiga buah pada tiap sisinya).
12. Scratch: Istilah untuk cue ball yang masuk ke pocket
ataupun keluar dari meja. Scratch dapat dikatakan sebagai kesalahan atau foul
dalam permainan biliar. 13. Safety shot: Merupakan trik yang bertujuan untuk
bertahan, dilakukan dengan cara menempatkan pool ball pemain lawan pada posisi
tertentu supaya pemain lawan tidak mempunyai celah atau kesempatan posisi bola
yang terbuka.
14. Combination shot: Pukulan yang dilakukan apabila pemain
berniat memasukkan bola dengan menggunakan bola lainnya sehingga pukulan tidak
langsung ke arah bola yang dituju di masukkan ke lubang.
15. Lagging atau banking: Metode untuk menentukan siapa
yang melakukan break di awal permainan, di mana kedua pemain melakukan satu
pukulan lurus langsung ke bola tanpa sasaran, ke arah ban/cushion bagian atas
meja dan bola yang dipukul harus kembali menyentuh atau mendekati cushion bawah
meja. Pemain yang bolanya lebih dekat dengan cushion bawah saat sudah berhenti,
berhak melakukan break terlebih dahulu.
16. Bank shot: Pukulan dilakukan tidak secara langsung,
menggunakan ban atau cushion terlebih dahulu, baik untuk cue ball maupun bola
sasaran.
17. Spin shoot atau spin stroke: Pukulan dalam teknik
bermain biliar ini dilakukan dengan cara memukul bola sedikit di kiri atau
kanan titik tengah bola putih. Efek yang ditimbulkan dari jenis pukulan ini
adalah laju bola akan bergerak ke arah yang tidak terduga setelah terkena bola
sasaran atau pun memantul ke tepi meja.
18. Jump shot: Pukulan dalam biliar yang merupakan teknik
untuk membuat bola putih melompat untuk menghindari bola yang menghalangi jalur
cue ball dengan bola sasaran.
19. Inning: Giliran seorang pemain melakukan pukulan.
20. Call shot: Apabila pemain harus menyebutkan bola
sasaran yang dituju dan lubang yang dituju untuk memasukkan bola.
21. Snook: Istilah ini populer dikalangan pebiliar
indonesia apabila bola sasaran terhadang bola lain sehingga tidak bisa dipukul
langsung.
22. Head string: Garis imajiner yang menghubungkan diamond
atau titik-titik yang berseberangan pada bagian tepi meja biliar pool 7,8 atau
9 feet.
23. Time out: Waktu istirahat saat pertandingan
berlangsung, biasanya pada skor tertentu, pemain diperkenankan untuk berhenti
dan beristirahat selama beberapa menit sesuai ketentuan panitia atau tournament
director.
24. Golden break: Istilah dalam permainan bola 9, apabila
pada saat break, bola 9 langsung masuk ke lubang dan memberikan poin kemenangan
kepada si pemain yang melakukan pukulan break, biasa juga disebut Ace break.
25. Grip: Genggaman tangan saat menyodok.
6. Kriket
a. Pengertian Kriket
Kriket
merupakan permainan olahraga bola kecil beregu yang berkembang dan populer di
Inggris berabad-abad lalu. Kriket mungkin sekilas mirip dengan baseball, kasti,
atau softball. Namun, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara kriket dan
ketiga olahraga bola kecil tersebut. Mulai dari lapangan, jumlah pemain, hingga
peralatan yang digunakan.
b. Sejarah Kriket
Olahraga
kriket diperkirakan bermula dari anak-anak di Guildford, daerah bagian tenggara
Inggris, yang memainkan permainan ini pada Januari 1597. Sejarah olahraga ini
makin diperkuat setelah kata 'kriket' masuk dalam kamus Inggris-Prancis karya
Randle Cotgrave pada 1611. Kata tersebut berarti permainan yang dimainkan anak
laki-laki.
Pada 1660-an,
disebutkan beberapa anggota keluarga kerajaan Raja Charles II tertarik dengan
olahraga kriket. Saat itu, masalah olahraga yang paling dihadapi adalah
taruhan. Keluarga kerajaan dianggap menghamburkan uang untuk bertaruh banyak
pada olahraga ini. Lalu pada 1700-an, olahraga kriket mulai berkembang dengan
digelarnya pertandingan-pertandingan di London. Peraturan kriket pun terus
disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Olahraga kriket
mencapai puncak kejayaannya pada akhir tahun 1800-an hingga sebelum Perang
Dunia I. Saat itu, tokoh kriket bernama W. G. Grace mulai bermain pada 1865. Ia
dikenal sebagai atlet amatir yang skill-nya seperti atlet profesional. Ia
menjadi salah satu tokoh yang akhirnya membuat olahraga kriket bisa diterima
semua kalangan tanpa ada batasan pemain amatir dan profesional.
c. Aturan dasar kriket
Peraturan
kriket sudah diatur sejak tahun 1700-an dalam The Laws of Cricket. Versi
pertama The Laws of Cricket dikeluarkan pada 1744 dan diperbarui pada 1788 yang
digunakan hingga sekarang. Secara umum, ada dua aturan dasar olahraga kriket
yang wajib diketahui setiap pemain, yaitu:
1. Lapangan kriket
Lapangan kriket
berbentuk lingkaran atau ada juga yang oval. Pada pinggiran lapangan terdapat
pembatas berupa garis, tali, atau pagar. Lalu, di tengah lapangan terdapat
pitch atau area melempar dan memukul bola yang berbentuk persegi panjang.
Area pitch harus
memiliki panjang 20,12 meter dan lebar 3,05 meter yang ditanami rumput pendek.
Di area pitch juga terdapat target bernama wicket yang terbuat dari kayu dan
disusun vertikal.
Permainan kriket bisa
dimainkan di lapangan terbuka maupun tertutup. Jika di lapangan tertutup,
lapangan kriket biasanya menggunakan lantai khusus yang nyaman untuk olahraga.
2. Pemain kriket
Olahraga kriket
dimainkan oleh dua regu dengan masing-masing regu berisi 11 pemain. Dalam satu
babak, terdapat 13 pemain dan 2 wasit yang masuk ke lapangan.
Sebanyak 11 pemain dari
tim penjaga dan 2 pemain dari tim pemukul. Sedangkan 9 pemain tim pemukul
berada di tepi lapangan.
d. Teknik Kriket
Kriket
termasuk olahraga yang membutuhkan konsentrasi dan ketangkasan setiap pemain.
Selain itu, setiap pemain juga harus menguasai beberapa teknik dasar seperti
sikap berdiri, memegang tongkat, hingga memukul bola. Berikut penjelasannya:
1. Sikap berdiri
pemukul bola
Bagi
pemukul bola, harus berdiri menghadap bowler dengan kedua kaki dibuka selebar
bahu, badan agak membungkuk, dan punggung tetap lurus. Pastikan mata tertuju
pada bola di tangan bowler.
2. Memegang tongkat
Teknik
memegang tongkat pemukul kriket juga harus diperhatikan. Pegang tongkat kriket
atau bat dengan tangan kedua tangan. Jika kamu kidal, posisikan tangan kanan
berada di paling bawah. Begitu juga sebaliknya.
3. Cari momen yang
tepat
Saat
bola dilempar oleh bowler, pastikan kamu selalu memperhatikan arah gerak bola.
Lalu setelah bola mengarah ke kita, pastikan kaki dominan berada di depan dan
mulai ayunkan tongkat ke belakang untuk mengambil ancang-ancang. Kemudian saat
mengayunkan tongkat, pastikan lengan setinggi bahu. Ayunkan tongkat ke arah
bola sekencang mungkin agar pukulannya bagus.
e. Cara Bermain Kriket
Setelah
mengetahui aturan dan teknik dasarnya, penting untuk mengetahui cara bermain
olahraga kriket. Perlu diketahui, permainan kriket di lapangan terdiri dari 11
pemain tim penjaga dan 2 pemain dari tim pemukul. Mereka akan bergantian
memukul dan berdiri di dua sisi lapangan.
Tugas pemukul adalah
memukul bola sebanyak mungkin untuk mendapatkan poin. Kemudian tim penjaga
nanti akan bertukar posisi dengan tim pemukul. Kemudian terdapat bowler atau
pelempar bola yang berkesempatan melempar sebanyak enam kali. Setelah enam
kali, bowler akan diganti oleh bowler lain.
Terdapat satu pemain
bowler berdiri di sisi pelempar bersama wasit yang berdiri di belakangnya.
Wasit tersebut bertugas menilai lemparan yang dilakukan sudah baik atau belum.
Lalu dua bowler lain
berada di sisi pemukul dengan tugas masing-masing, yaitu satu bowler bertugas
mengambil bola (gully) dan satunya lagi menunggu kesempatan mengejar pemukul
setelah bola dipukul.
Secara umum, kriket
memang memiliki cara bermain yang mirip dengan baseball atau kasti. Namun ada
beberapa detail aturan yang berbeda, terutama peralatannya.
f.
Manfaat Kriket
Olahraga
kriket memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh para pemainnya, yaitu:
1. Meningkatkan
kekuatan dan daya tahan tubuh.
2. Meningkatkan
konsentrasi.
3. Meningkatkan
fleksibilitas dan kelenturan tubuh.
4. Membakar kalori
secara optimal.
5. Membentuk massa
otot, terutama pada tangan dan kaki.
6. Meningkatkan
keseimbangan tubuh.
7. Meningkatkan
koordinasi mata dan tangan.
8. Mengurangi stres dan
meningkatkan mood.
7. Sepak Takraw
a. Pengertian Sepak Takraw
permainan
olahraga yang populer di kawasan Asia Tenggara. Bola yang dimainkan dalam
olahraga ini adalah bola rotan yang ukurannya lebih kecil dari bola voli.
b. Sejarah Sepak Takraw
Sepak
takraw berasal dari Asia Tenggara. Tidak diketahui secara pasti terkait usulnya
sepak takraw. Namun, ada pemahaman umum bahwa sepak takraw ini diperkenalkan ke
Asia Tenggara oleh orang dari bangsa Cina.
Sepak takraw ini
diperkirakan mempunyai awal yang sama dengan sepak bola. Olahraga ini juga
diyakini sebagai evolusi dari Cuju, permainan tradisional Tiongkok yang juga
diakui oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA) sebagai
bentuk paling awal dari sepak bola modern.
Cuju sendiri merupakan
salah satu bentuk latihan militer di Tiongkok kuno, yang dimainkan sekelompok
tentara dengan menendang bola kulit satu sama lain. Di mana, mereka akan
berusaha menjaganya tetap di udara selama mungkin.
Menurut catatan
sejarah, sejak abad ke-15 sepak takraw sudah populer di Kesultanan Malaka,
Malaysia modern. Pasalnya, olahraga ini disebut dalam naskah sejarah Melayu.
Sepak Takraw punya
kemiripan dengan beberapa olahraga yang berasal di negara di Asia Tenggara.
Contohnya, sepak raga (di Brunei, Malaysia, dan Singapura), takraw (di
Thailand), sepak rago (di Indonesia), Sipa (di Filipina), Chinlone (di
Myanmar), Kataw (di Laos), dan Sek Dai (di Laos).
Pada awalnya, sepak
takraw tidak dimainkan sebagai olahraga kompetitif. Melainkan, hanya dinikmati
oleh sekelompok individu. Baru pada paruh pertama abad ke-20, olahraga ini
menjadi olahraga kompetitif modern yang disemai secara bersamaan di Malaysia
dan Thailand. Di Malaysia, sepak takraw masih disebut sepak raga. Catatan
menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya pertandingan kompetitif sepak takraw
dimainkan di depan umum yaitu pada tahun 1935.
Pada saat itu, hadirnya
pertandingan ini sebagai bagian dari perayaan the Silver Jubilee of George V. Sementara,
turnamen resmi Sepak Takraw pertama diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 1945 di
Penang, Malaysia. Sampai saat ini, ada lebih dari 30 negara yang memiliki
federasi sepak takraw tingkat nasional yang diakui oleh Federasi Sepak Takraw
Internasional atau biasa disebut ISTAF. Di mana, negara-negara Asia Tenggara
masih mendominasi persaingan permainan ini.
c. Aturan Permainan Sepak Takraw
Dalam
kategori regu, setiap regu sepak takraw terdiri dari 3 pemain, yaitu: killer
(striker), tekong (server), dan feeder (pengumpan).
Pergantian pemain sepak
takraw diminta oleh tim manajer kepada wasit. Di mana, pergantian dilakukan
saat bola tidak sedang dalam permainan.
Di sini, masing-masing
regu bisa meminta time out sebanyak 1 kali selama 1 menit.
Adapun aturan posisi
pemain sepak takraw di antaranya:
Pemain dari kedua regu
wajib berada di dalam lapangan pada saat permainan dimulai.
Pemain yang melakukan
servis, salah satu kakinya harus berada dalam garis lingkaran servis.
Sementara, kaki lainnya berada di luar garis lingkaran untuk menendang bola.
Pemain apit kanan dan
kiri wajib berada di dalam sudut seperempat lingkaran.
Pemain regu lawan boleh
berdiri di mana saja dalam lapangan.
Skor game dalam
permainan sepak takraw adalah 21 poin. Tim pertama yang mencapai skor 21 poin
akan memenangkan set permainan. Dalam kasus seri 20-20, tiebreak akan dimainkan
seperti bola voli ataupun bulu tangkis.
Untuk memenangkan
pertandingan sepak takraw, tim harus memenangkan dua set. Namun, bila berlanjut
ke set ketiga untuk menentukan kemenangan, hanya dimainkan hingga 15 poin,
dengan aturan tie break serupa.
d. Ukuran Lapangan Sepak Takraw
Dikutip
dari buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang disusun oleh Tri
Harnanto Budi Santoso, dkk., lapangan sepak takraw berbentuk persegi panjang
dengan panjang sekitar 13, 4 m dan lebar 6,1 m.
Di
kedua lapangannya ada lingkaran servis dengan jari-jari 0,3 m. Pada pertemuan
garis tengah lapangan ada 4 bentuk seperempat lingkaran sebagai tempat berdiri
apit kanan dan apit kiri. Lapangan juga harus bebas rintangan setinggi 8 meter
ke atas dan 3 meter dari sekelilingnya.
8. Tenis Lapangan
a. Pengertian Tenis Lapangan
Olahraga
permainan bola kecil dengan raket yang bertujuan memukul bola melewati net pada
sebuah lapangan persegi panjang. Permainan ini bisa dilakukan oleh dua pemain
(pertandingan tunggal) atau empat pemain (pertandingan ganda). Selain tenis
lapangan, ada juga tenis meja dengan format permainan dan aturan yang berbeda.
b. Sejarah Tenis Lapangan
Sejarah
olahraga tenis masih jadi bahan perdebatan. Beberapa kalangan meyakini bangsa
Mesir, Yunani, dan Romawi kuno sudah memainkan suatu permainan yang menjadi
cikal bakal tenis. Salah satu teori menyebutkan bahwa tenis berasal dari nama
sebuah kota di Mesir, yakni Tinnis dan kata raket berkembang dari bahasa Arab,
yakni rahat yang berarti telapak tangan. Walaupun begitu, permainan tenis
berkembang pesat di negara-negara kawasan Eropa seperti Italia, Spanyol,
Prancis, dan Inggris pada awal abad ke-11. Olahraga yang berkembang di kalangan
bangsawan ini memiliki beberapa sebutan, misalnya gioco del pallone bagi orang
Italia, juego de pelota bagi orang Spanyol, dan jeu de paume bagi orang
Prancis.
Namun,
istilah “tenis” dipercaya mengacu pada sebutan kalangan bangsawan Inggris
terhadap permainan ini dengan kata tenez. Istilah ini populer karena orang
Prancis sering menyebut “tenez-tenez” dalam setiap permainannya. Kata tenez
sendiri dalam bahasa Prancis memiliki arti bermain, menangkap, dan lari-lari. Permainan
tenis yang berkembang dari lingkungan bangsawan kerajaan awalnya bertujuan
menanamkan tata krama, sopan santun, dan etika pergaulan. Namun kini, tenis
berkembang menjadi olahraga populer yang memiliki sejumlah induk organisasi,
seperti International Tennis Federation (ITF) dan Persatuan Lawn Tennis
Indonesia (PELTI).
c. Peralatan Tenis Lapangan
1. Lapangan
Dalam
pertandingan resmi, ukuran lapangan tenis harus sesuai dengan peraturan ITF
maupun standar nasional. Lapangan tenis untuk permainan tunggal (single)
memiliki ukuran 23,77 x 8,23 meter, sementara permainan ganda (double) memiliki
ukuran 23,77 x 10,97 meter.
Jenis
lapangan untuk tenis dalam perkembangannya terdiri dari beberapa material
permukaan tanahnya, yakni lapangan keras (hardcourt), lapangan tanah liat
(clay), dan lapangan rumput. Lapangan keras (hardcourt). Jenis lapangan tenis
paling populer yang terbuat dari semen atau bahan pasiran yang diaspal.
Karakteristik lapangan ini akan membuat laju pergerakan bola menjadi sedang
hingga cepat.
Lapangan tanah liat
(clay). Jenis lapangan yang terbuat dari serpihan tanah liat atau pasiran batu
bata yang dihancurkan. Karakteristik lapangan ini akan membuat laju pergerakan
bola menjadi lambat, sehingga memungkinkan rally-rally panjang saat pertandingan.
Lapangan rumput. Jenis lapangan ini memiliki permukaan rumput, tetapi harus
tumbuh pada tanah yang keras agar bisa memantulkan bola. Karakteristik lapangan
ini memiliki pantulan yang cepat karena gesekan minimum yang bisa permukaan
rumput hasilkan.
2. Net
Net atau jaring
berfungsi untuk membatasi dua bagian lapangan permainan tenis. Ketentuan net
dalam permainan tenis sebagai berikut ini.
Net terbuat dari benang
yang berwarna hijau tua atau hitam.
Tinggi tiang penyangga
net yang berada pada sisi lapangan adalah 106,7 cm, sementara tinggi net adalah
91,4 cm.
Tiang net terpasang
dengan jarak 91,4 cm dari garis samping lapangan.
3. Raket
Tenis lapangan adalah
salah satu permainan yang membutuhkan raket, selain bulu tangkis. Permainan
tenis lapangan juga memiliki kriteria raket tersendiri. Ukuran raket
berbeda-beda berdasarkan umur penggunanya.
Raket tenis anak-anak,
memiliki bobot kurang lebih 250 gram.
Raket tenis remaja
putri, memiliki bobot kurang lebih 290 gram.
Raket tenis remaja
putra, memiliki bobot kurang lebih 295 gram.
Raket tenis wanita
dewasa, memiliki bobot kurang lebih 300 gram.
Raket tenis pria dewasa,
memiliki bobot kurang lebih 310 gram.
4. Bola
Permainan tenis
lapangan menggunakan bola khusus sesuai ketentuan untuk pertandingan resmi dan
latihan. Beberapa ketentuan itu antara lain seperti di bawah ini.
Bola tenis terbuat dari
bahan karet dengan lapisan serabut berwarna kuning kehijauan.
Permukaan bola tenis
harus licin dan tidak terdapat jahitan.
Garis tengah penampang
antara 63,50 mm hingga 66,77 mm.
Bobot bola tenis
sekitar 56,70 gram hingga 58,48 gram.
Bola tenis memiliki
kekuatan pantulan 1.346 mm hingga 1.473 mm, apabila dijatuhkan di atas lantai
dari ketinggian 2.450 mm.
5. Sarana pendukung
lain
Seorang pemain tenis
juga membutuhkan peralatan pendukung lainnya, seperti pakaian dan sepatu
olahraga. Pakaian olahraga untuk tenis sebaiknya terbuat dari bahan dry fit
yang mudah menyerap keringat saat bermain. Celana juga sebaiknya berbahan katun
atau parasut, dengan panjang di atas lutut dan memiliki kantung pada bagian
sampingnya.
Perhatikan pemilihan
sepatu olahraga sesuai dengan jenis lapangan. Untuk lapangan keras (hardcourt),
gunakan sepatu dengan sol licin. Sementara untuk lapangan rumput, gunakan
sepatu dengan sol bergelombang dan berpola. Pemilihan sepatu yang sesuai tentu akan
meminimalisir risiko cedera pada kaki.
d. Teknik Tenis Lapangan
1. Pegangan raket
(grip)
Pegangan akan sangat
menentukan dalam menciptakan pukulan yang baik. Umumnya, ada tiga jenis
pegangan raket (grip) dalam pertandingan tenis lapangan, antara lain
continental grip, eastern grip, dan western grip.
Continental grip. Jenis
pegangan tenis lapangan paling dasar yang biasanya diajarkan kepada pemula.
Cocok untuk berbagai jenis pukulan, akan tetapi kurang mampu memberikan topspin
yang besar pada groundstroke sehingga kurang populer di kalangan petenis profesional.
Eastern grip. Jenis
pegangan tenis yang bisa dikuasai berikutnya, baik untuk rekreasi atau
profesional. Pegangan ini bekerja dengan baik untuk permukaan lapangan yang
memiliki laju cepat dan bisa memberikan cukup topspin. Namun, pegangan ini
umumnya cukup menimbulkan kesulitan dalam menangani bola yang memantul tinggi.
Western grip. Jenis
peregangan tingkat lanjut yang cukup menantang dan sulit untuk dikuasai. Banyak
profesional menggunakan teknik pegangan raket ini karena bisa menghasilkan
topspin maksimum, terutama saat bermain di permukaan lapangan yang memiliki
laju lambat seperti lapangan tanah liat (clay).
2. Posisi siap (ready
position)
Posisi siap atau ready
position adalah posisi persiapan menjelang lawan melakukan servis atau pukulan
balik dalam permainan tenis lapangan. Melakukan posisi siap dengan teknik benar
bisa memberikan kesempatan untuk mengembalikan bola lawan dengan baik.
Untuk melakukan posisi
ini, bungkukkan badan sedikit ke depan, lutut ditekuk, dan posisikan raket di
depan badan. Biasakan pandangan mata tertuju pada bola dan gerakan raket lawan.
Lakukan posisi siap setiap kali lawan hendak melakukan pukulan.
Saat melakukan sikap
ini, pemain sebaiknya tidak dalam posisi tegang, namun tetap menjaga
keseimbangan badan agar tubuh dapat bergerak dengan mudah, baik maju, mundur,
ke kanan, atau ke kiri untuk menerima bola dari lawan.
3. Pukulan bola
(stroke)
Setelah menguasai
pegangan raket dan posisi siap yang benar, teknik dasar permainan tenis
lapangan lainnya yang perlu dikuasai adalah pukulan bola. Beberapa pukulan bola
atau stroke yang cukup penting selama pertandingan tenis seperti berikut ini.
Serve. Pukulan awalan
untuk memulai permainan tenis lapangan. Menyempurnakan teknik servis bisa
menjadi kunci untuk memenangkan pertandingan, yakni dengan cara membuat lawan
kesulitan untuk membalas tembakan.
Return of serve.
Pengembalian pukulan servis dari lawan bisa membuka peluang untuk melakukan
rally panjang dan mencuri poin. Maka dari itu, Anda perlu melakukan posisi siap
yang matang dan pegangan raket dengan benar.
Groundstroke. Pukulan
yang paling umum terjadi selama pertandingan, yakni dengan membuat bola harus
memantul sekali pada lapangan dalam melakukan serangan.
Groundstroke bisa
dilakukan dalam teknik forehand atau backhand. Menyempurnakan salah satu teknik
tersebut bisa membantu memenangi pertandingan.
Volley. Pukulan yang
bisa dilakukan sebelum bola memantul pada lapangan dengan tujuan untuk
membatasi waktu reaksi lawan. Teknik ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan
yang kuat untuk menghasilkan pukulan yang sulit dikembalikan lawan.
Approach shot. Pukulan
yang bertujuan menyerang dengan memukul bola sebelum mencapai garis belakang
lapangan, tetapi meninggalkan banyak ruang pada bagian belakang. Setelah
melakukan gerakan ini, umumnya petenis akan menyelesaikannya dengan pukulan
volley.
e. Peraturan Tenis Lapangan
Sebelum bertanding,
pemain dan pihak lawan akan mengundi untuk memilih servis atau sisi lapangan
permainan. Metode penskoran dalam permainan tenis lapangan berbeda dengan
mayoritas olahraga sejenis seperti bulu tangkis. Tenis lapangan menggunakan
sistem penskoran yang terbagi dalam game, set, dan match.
Berdasarkan ITF Rules
of Tennis (2019), secara mudah sistem penskoran tenis lapangan bisa dijelaskan
sebagai berikut ini.
Skor dalam game (score in a game)
Saat
pemain berhasil menjatuhkan bola di lapangan permainan lawan atau lawan tidak
bisa mengembalikan bola, maka pemain akan mendapatkan poin. Perolehan poin
dalam sebuah game memiliki penamaan seperti di bawah ini.
Skor 0 = love
Skor pertama = 15
Skor kedua = 30
Skor ketiga = 40
Skor keempat = game
Untuk memenangkan game,
pemain harus memenangkan empat poin penuh. Hal ini bisa pemain peroleh jika
mendapatkan satu poin lagi dari skor 40-30, 40-15, atau 40-love. Namun, jika
kedua pemain memperoleh skor sama 40-40 maka akan terjadi deuce. Dalam kondisi
ini, pemain harus memenangkan dua poin berturut-turut untuk memenangkan game.
Skor dalam set (score in a set)
Pemain
harus memenangkan 6 game terlebih dulu dengan selisih unggul minimal dua game
(misalnya, 6-4,6-3, 6-2, 6-1, atau 6-0) untuk memenangkan satu set. Apabila
terjadi skor 6-5 pada sebuah set, maka set harus berlanjut hingga terjadi
selisih skor dua game atau 7-5.
Namun, jika kedua
pemain meraih skor seri 6-6 dalam satu set, maka akan diberlakukan sistem
tie-break game untuk menentukan pemenang set. Dalam tie-break game, perhitungan
skor tidak lagi menggunakan sistem love, 15, 30, 40, dan game, melainkan dengan
angka biasa, mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.
Pemain yang terlebih
dahulu mendapatkan 7 poin dengan selisih unggul minimal dua poin (misalnya,
7-5, 8-6, 9-7, 10-8, dan seterusnya), berhak memenangkan tie-break game
sekaligus memenangi set tersebut. Skor akan tercatat sebagai 7-6 dengan angka
kecil pada masing-masing skor untuk menunjukkan perolehan poin tie-break game.
Skor dalam pertandingan (score in a match)
Dalam
kejuaraan, jumlah set pertandingan tenis lapangan bisa berbeda-beda. Umumnya,
hanya dua metode penskoran yang dilakukan, yakni format best-of-three dan
best-of-five.
Pada format
best-of-three, maksimal jumlah set adalah sebanyak 3 set dan pemain harus
memenangkan 2 set untuk memenangkan pertandingan. Sementara pada format
best-of-five, maksimal jumlah set adalah sebanyak 5 set dan pemain harus
memenangkan 3 set untuk memenangkan pertandingan.
9. Softball
a. Pengertian Softball
Softball
adalah salah satu cabang olahraga bola kecil yang dimainkan oleh dua tim yang
masing-masing beranggotakan 9 orang. Permainan ini dimainkan di lapangan
berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 60 kaki (18,3 meter) x 100 kaki (30,5
meter). Tujuan permainan softball adalah untuk mencetak lebih banyak run (poin)
daripada tim lawan. Run diperoleh dengan cara memukul bola yang dilempar oleh
pitcher tim lawan dan kemudian berlari mengelilingi lapangan.
Peralatan
yang digunakan dalam permainan softball adalah bola softball, pemukul softball,
dan sarung tangan. Bola softball terbuat dari kulit atau bahan sintetis lainnya
dengan berat 142-175 gram dan diameter 22,9-25,4 cm. Pemukul softball terbuat
dari kayu atau bahan sintetis lainnya dengan panjang 60-90 cm. Sementara sarung
tangan softball digunakan untuk menangkap bola.
Softball merupakan
olahraga yang cukup populer di dunia, termasuk di Indonesia. Olahraga ini
sering dimainkan sebagai olahraga rekreasi maupun olahraga prestasi.
b. Sejarah Softball
Softball
pertama kali diciptakan oleh George Hancock, seorang insinyur mesin di Chicago,
Amerika Serikat, pada tahun 1887. Awalnya, softball disebut dengan "indoor
baseball" karena dimainkan di dalam ruangan. Pada tahun 1895, softball
mulai dimainkan di luar ruangan dan namanya diganti menjadi
"softball". Softball mulai populer di Amerika Serikat pada awal abad
ke-20. Pada tahun 1923, Asosiasi Softball Amerika (ASA) didirikan. ASA
bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengatur olahraga softball di Amerika
Serikat.
Softball
mulai menyebar ke berbagai negara di dunia pada awal abad ke-21. Pada tahun
1965, softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan
Olahraga Dunia (World Games). Pada tahun 1996, softball menjadi salah satu
cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Atlanta.
c. Teknik Softball
Ada beberapa teknik
dasar yang harus dikuasai oleh pemain softball, yaitu:
1. Teknik melempar
(throwing): Teknik melempar digunakan untuk melempar bola ke base atau ke
pemain lawan. Teknik melempar yang baik harus dilakukan dengan kuat, akurat,
dan tepat sasaran.
2. Teknik memukul
(batting): Teknik memukul digunakan untuk memukul bola yang dilempar oleh
pitcher. Teknik memukul yang baik harus dilakukan dengan kuat dan akurat agar
bola dapat dipukul jauh.
3. Teknik menangkap
(catching): Teknik menangkap digunakan untuk menangkap bola yang dilempar oleh
pemain lain atau bola yang dipukul oleh pemain lawan. Teknik menangkap yang
baik harus dilakukan dengan sigap dan tepat sasaran agar bola tidak jatuh.
4. Teknik berlari
(running): Teknik berlari digunakan untuk berlari mengelilingi base untuk
mencetak run. Teknik berlari yang baik harus dilakukan dengan cepat dan lincah
agar dapat berlari lebih cepat daripada pemain lawan.
d. Peraturan Softball
Permainan softball
dimainkan dalam dua babak, masing-masing babak terdiri dari tujuh inning.
Setiap inning, tim yang memukul memiliki kesempatan untuk mencetak run
sebanyak-banyaknya.
Pada awal inning, tim
yang memukul akan menempatkan pemainnya di bases. Pemain pertama akan berada di
home base, pemain kedua akan berada di first base, dan seterusnya.
Pemain yang memukul
bola harus berusaha memukul bola sejauh-jauhnya agar pemain yang berada di
bases dapat berlari menuju home base dan mencetak run.
Pemain yang berada di
bases harus berhati-hati agar tidak ketangkap oleh pemain yang melempar bola.
Pemain yang ketangkap akan keluar dari permainan.
Tim yang mencetak lebih
banyak run pada akhir pertandingan akan menjadi pemenang.
e. Perlengkapan Softball
Berikut adalah beberapa
peralatan utama yang dibutuhkan untuk bermain softball:
1. Bola Softball
Ukuran bola softball
bervariasi tergantung pada kategori permainan, seperti fastpitch atau
slowpitch.
Fastpitch softball
memiliki diameter sekitar 11 inci, sementara slowpitch softball biasanya
memiliki diameter sekitar 12 inci.
2. Tongkat (Bat)
Tongkat softball
biasanya terbuat dari logam atau bahan komposit.
Panjang dan berat bat
harus sesuai dengan aturan, dan pemain sering memilih bat berdasarkan
preferensi pribadi mereka.
3. Pelindung Kaki
(Cleats)
Pelindung kaki atau
cleats memberikan cengkeraman yang baik pada lapangan, terutama yang terbuat
dari rumput atau tanah liat.
Cleats membantu pemain
berlari, berbelok, dan berhenti dengan lebih efisien.
4. Topi atau Helm
Pemain di posisi
batting atau berlari di lapangan umumnya menggunakan topi atau helm untuk
melindungi kepala dari benturan. Helm biasanya dilengkapi dengan pelindung
wajah untuk melindungi wajah dan gigi pemain.
5. Sarung Tangan
(Glove)
Sarung tangan softball
dirancang khusus untuk menangkap dan melempar bola dengan efektif. Ukuran dan
model sarung tangan dapat bervariasi sesuai dengan posisi pemain di lapangan.
6. Alat Pengaman
(Protective Gear)
Alat pengaman termasuk
penutup dada, pelindung kaki, dan pelindung kaki khusus untuk pemain catcher.
Penggunaan alat pengaman penting untuk melindungi pemain dari cedera yang
mungkin terjadi selama pertandingan.
7. Bolt (Base) dan
Bases
Bolt atau base adalah
tempat tujuan pemain berlari saat mencetak poin. Terdapat tiga bases (base 1,
2, dan 3) dan satu home plate dalam permainan softball yang seluruhnya
berbentuk segi empat dan dibuat dari keset atau karung goni.
8. Masker dan Mitt
untuk Pemain Catcher
Pemain catcher
membutuhkan perlengkapan tambahan, termasuk masker dan mitt yang dirancang
khusus untuk posisi tersebut.
f.
Tipe Bermain Softball
1. Fast pitch softball merupakan
permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan
kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar
pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau
sama dari posisi glove.
2. Modified pitch
softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk
melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga
pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan
peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak
antara markah, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar
bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola
dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.
3. Slow pitch softball
memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola
terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar
bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial
sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.
10. Hoki
a. Pengertian Hoki
Salah
satu permainan bola kecil selain golf dan tenis yang dimainkan secara beregu
dengan menggiring bola menggunakan tongkat untuk memasukkannya ke gawang lawan.
Olahraga hoki memiliki beberapa jenis, seperti hoki lapangan, hoki indoor, dan
hoki es. Olahraga hoki sekilas mirip sepak bola karena dimainkan secara beregu
oleh dua tim dan masing-masing tim berusaha mencetak gol ke gawang lawan.
Namun, olahraga ini juga mirip olahraga golf karena sama-sama menggunakan
tongkat untuk memukul bola.
b. Sejarah Hoki
Sejarah
olahraga hoki bisa bersumber dari dua asal-usul, yaitu Persia Kuno dan Mesir
Kuno. Jika berdasarkan relief di makam dinding Raja Bani Hasandi Mesir Kuno,
permainan bola menggunakan stik ini bernama hoksa yang pada akhirnya menyebar
ke Arab dan Afrika Utara.
Pada
dunia modern, olahraga hoki mulai berkembang di Inggris pada 1800. Sejarah ini
tercatat pada almanak yang sudah menyebut permainan ini dengan nama hockey.
Nama hockey berasal dari kata hook atau bagian bengkok pada stiknya. Sumber
sejarah lain mengatakan hoki berasal dari Prancis yang berasal dari kata hoquet
atau tongkat gembala. Sedangkan klub hoki pertama yang terbentuk di dunia
adalah Black Heat Hockey Club. Lalu, pada 1886 dibentuk induk organisasi hoki
pertama bernama English Hockey Association.
Olahraga hoki pada
awalnya sulit masuk sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade.
Selama bertahun-tahun, hoki hanya dimainkan negara-negara Britania Raya. Lalu
pada 1920, olahraga hoki baru diakui dan diterima negara lain. Hingga saat ini,
hoki menjadi salah satu olahraga paling populer di negara-negara belahan bumi
utara. Meski begitu, Indonesia sebagai negara tropis juga dapat menggelar
pertandingan olahraga hoki lapangan.
Sejarah hoki di Indonesia
Pada masa penjajahan,
olahraga hoki banyak dimainkan oleh para kolonis dan beberapa pribumi yang
diizinkan mengikuti organisasi hoki. Olahraga hoki sempat diajarkan sebagai
pelajaran di bangku sekolah setingkat SMA yang diisi oleh murid Belanda.
Pada 1939, Prakarsa
iskandar Simanjuntak mendirikan Perkumpulan Hoki Andalas di Medan. Organisasi
tersebut terdiri dari guru dan siswa MULO Joshua Institut Medan.
Lalu saat Indonesia
merdeka tahun 1945, olahraga hoki mulai dikenalkan sebagai olahraga resmi oleh
beberapa tokoh olahraga, yaitu Yusuf Ismail, Padmo, Sumasto, dan S. Asikin.
Keempatnya mendirikan induk organisasi hoki di Indonesia bernama Persatuan Hoki
Seluruh Indonesia atau PHSI.
Pasca kemerdekaan
selama 1950-1965, olahraga hoki kian populer di Indonesia. Olahraga ini
dikenalkan di bangku SMA. Saat itu, olahraga ini makin banyak peminatnya karena
perlengkapan permainan seperti tongkat yang terjangkau.
c. Peraturan Hoki
Olahraga hoki memiliki
serangkaian peraturan dasar yang wajib dipatuhi setiap pemain dalam sebuah
pertandingan. Berikut peraturannya:
1. Dimainkan
menggunakan stik yang bagian ujungnya melengkung untuk menggiring dan memukul
bola.
2. Setiap tim memiliki
pemain cadangan sebanyak enam orang.
Pada awal pertandingan,
sikap siap adalah posisi kedua kaki dibuka selebar bahu.
3. Tim hoki terdiri
dari empat posisi, yaitu attacker, midfielder, defender, dan goalkeeper.
4. Pertandingan hoki
terdiri dari dua babak. Setiap babak terdiri dari dua kuarter, Setiap kuarter
berlangsung selama 15 menit.
5. Pemain harus
mencetak gol di circle atau wilayah yang sah.
6. Pemain tidak boleh
sengaja mendorong atau menjatuhkan lawan menggunakan badan atau stik.
7. Pemain akan dianggap
melakukan pelanggaran jika sengaja memukul bola ke arah lawan dengan tujuan
mencederai, menggunakan anggota tubuh untuk memegang bola, mengangkat stik
hingga atas pinggang, dan memukul lawan menggunakan stik.
d. Teknik Hoki
Terdapat
sejumlah teknik dalam olahraga hoki yang perlu dikuasai setiap pemain, berikut
selengkapnya:
1. The grip, yaitu cara
memegang stik yang dilakukan dengan tangan kiri memegang bagian bawah ujung
stik dengan bentuk lurus. Posisi tangan segaris dengan bagian kepala stik. Lalu
tangan kanan sedikit di bawah atau rapat dengan tangan kiri. Supaya pegangan
kuat, lakukan latihan forehand, backhand, stopping, tapping, dan push.
2. The stance, yaitu
sikap siap dengan posisi berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu. Lalu, lutut
ditekuk sedikit dengan badan agak membungkuk dan kedua mata mengikuti arah
bola.
3. Ball control, yaitu
penguasaan bola yang bisa dilatih dengan mendorong bola ke depan sekitar 20-30
cm.
4. Tapping, yaitu
teknik hoki yang bisa dilatih dengan cara melakukan tarikan pada stik ke
belakang sekitar 20-30 cm dari bola, lalu hempaskan stik ke arah bola. Kemudian
stik yang datar diarahkan ke sasaran dengan batas ayunan kepala stik hingga
setinggi lutut.
5. Stopping, yaitu
teknik menghentikan bola dengan memegang stik menggunakan dua tangan. Jika
sulit, bisa dengan satu tangan saja. Ada dua teknik stopping, yaitu forehand
stop dan backhand stop.
6. Dribbling, yaitu
menggiring bola dengan jangkauan stik sekitar satu meter di depan kaki atau
agak ke samping kanan agar mudah jika ingin mengoper dan menembak.
Pushing, yaitu operan
jarak pendek dengan mendorong bola menggunakan stik.
7. Hitting, yaitu
memukul bola dengan posisi siap dan bola berada di depan kaki kiri supaya berat
badan ditumpu oleh kaki kiri. Baiknya lakukan ayunan pendek dengan timing yang
tepat dan gerakan lanjutan yang benar.
8. Tackling, yaitu
merebut bola menggunakan tiga cara, yaitu the jab dengan memegang stik pakai
satu tangan, the flick, dan the scoop.
e. Jenis Hoki
Ada tiga jenis olahraga
hoki berdasarkan tempat memainkannya, yaitu:
1. Hoki lapangan
Hoki lapangan atau
field hockey merupakan jenis olahraga hoki yang dimainkan di lapangan luar
ruangan berbahan rumput sintetis. Lapangan yang digunakan berukuran 60 x 100
yard dengan ukuran gawang sebesar 7 fit x 4 yard atau setara 2,13 x 3,55 meter.
2. Hoki es
Hoki es atau ice hockey
sama dengan hoki lapangan dari sisi jumlah pemain. Hal yang membedakannya hanya
permukaan lapangannya saja. Hoki es dimainkan di lapangan dengan permukaan es.
Jenis ini lebih banyak ditemukan di negara-negara Eropa dan Amerika.
3. Hoki dalam ruangan
Hoki dalam ruangan atau
indoor hockey dimainkan di dalam ruangan dengan lapangan yang terbuat dari ubin
atau bahan sintetis tertentu. Berbeda dengan hoki lapangan, hoki indoor biasanya
dimainkan oleh 6 pemain dari setiap tim.
f.
Perlengkapan Hoki
Olahraga hoki dimainkan
di lapangan seluas 92 x 55 meter. Dalam pertandingan, setiap pemain biasanya
menggunakan pelindung kaki dan mulut sambil memegang tongkat kayu khusus atau
stik.
Sedangkan pemain yang
menjadi penjaga gawang biasanya menggunakan perlengkapan yang lebih banyak di
kaki dan tangan agar melindungi tubuh dari hantaman bola lawan. Berikut
beberapa perlengkapan olahraga hoki yang wajib kamu ketahui:
1. Stik atau tongkat
pemukul
Tongkat pemukul pada
olahraga hoki juga harus sesuai ketentuan, yaitu:
Bobotnya minimal 12 ons
dan maksimal 23 ons untuk perempuan serta 28 ons untuk laki-laki.
Stik memiliki bagian
yang rata di sebelah kiri hingga gagang atau pegangan.
Kepala stik terbuat
dari kayu di bagian tengah stik.
Ujung stik harus
melengkung, sehingga tidak lancip.
Stik tidak boleh
disambung, dimasukkan, atau direkatkan ke logam atau sejenisnya karena bisa
membahayakan pemain.
2. Bola
Bola pada olahraga hoki
terbuat dari kulit dan dijahit seperti bola kriket. Ukuran bola hoki
berdasarkan standar internasional adalah:
Ukuran minimal 8,8 inci
dan maksimal 9.75 inci.
Berat minimal 5,50 oz
dan maksimal 5,75 oz.
3. Kicker
Kicker pada olahraga
hoki adalah pelindung sepatu yang diikat untuk mengurangi risiko cedera. Kicker
menjadi perlengkapan wajib bagi penjaga gawang untuk menahan bola dari lawan.
4. Protector
Protector pada olahraga
hoki adalah perlengkapan tambahan untuk melindungi tubuh dan wajah agar
mengurangi risiko cedera.