Rabu, 16 Oktober 2024

MAKALAH PERMAINAN BOLA KECIL

Makalah

 

PERMAINAN BOLA KECIL

 

 

 

 

 

 

DISUSUN

 

 

 

 

 

 OLEH:

 

NAMA        : T. MAULANA AULIANSYAH

NPM           : 2411090117

 

 

 

 

 

 

 

 

Description: \\atta-02\LOGO\LOGO SERAMBI.png

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI 

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

BANDA ACEH

2024

 


KATA PENGANTAR

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “permainan bola kecil”

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

 

Banda Aceh, Oktober 2024

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

1.     Pengertian Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1

2.     Sejarah Permainan Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1

3.     Manfaat Melakukan Permainan Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1

4.     Jenis Permainan Bola Kecil.......................................................................................................... ........................................................................................................ 1

1.     Tenis Meja .................................................................................................... .................................................................................................. 1

2.     Kasti (Baseball).................................................................................................... .................................................................................................. 2

3.     Golf.................................................................................................... .................................................................................................. 4

4.     Bulu Tangkis (Badminton).................................................................................................... .................................................................................................. 7

5.     Billiard.................................................................................................... .................................................................................................. 9

6.     Kriket.................................................................................................... ................................................................................................ 12

7.     Sepak Takraw.................................................................................................... ................................................................................................ 14

8.     Tenis Lapangan.................................................................................................... ................................................................................................ 18

9.     Softball.................................................................................................... ................................................................................................ 21

10.  Hoki.................................................................................................... ................................................................................................ 24


 


PEMBELAJARAN BOLA KECIL

 

 

1.       Pengertian Bola Kecil

Permainan bola kecil merupakan olahraga atau permainan yang menggunakan bola berukuran kecil yang biasanya memiliki alat-alat pendukung seperti raket, tongkat, hingga bet.

 

2.     Sejarah Permainan Bola Kecil

Menurut Early Church History, berdasarkan ukiran patung zaman Yunani (yang saat ini sudah disimpan di Museum Nasional Athena), terdapat ukiran gambar dua laki-laki yang menggunakan tongkat untuk "mendapatkan" bola kecil. Terdapat laki-laki di sebelah kanan dan kiri yang masing-masing memiliki "sebuah alat" di tangannya.

 

Zaman modern mengenali ukiran tersebut sebagai ilustrasi permainan bola "Hockey". Kini, permainan bola kecil telah bertransformasi dalam berbagai bentuk. Perkembangan zaman telah menciptakan beragam permainan bola kecil, seperti: tenis meja, kasti, bulutangkis, rounders, dan lain sebagainya.

 

3.     Manfaat Melakukan Permainan Bola Kecil

Selain untuk hiburan dan hobi, permainan bola kecil ternyata memiliki banyak manfaat. Terlebih jika diaplikasikan untuk anak-anak yang masih balita Berikut adalah manfaat melakukan permainan bola kecil:

1.     Permainan bola kecil tidak membutuhkan budget/biaya yang besar.

2.     Selagi ada bola kecil, permainan dapat dilakukan kapan saja dan fleksibel.

3.     Terbukti efektif untuk meningkatkan keterampilan motorik anak, seperti koordinasi tangan mata dan penting untuk perkembangan balita.

4.     Permainan bola kecil menumbuhkan semangat kolaboratif dan kompetitif.

 

4.     Jenis Permainan Bola Kecil

 

1.     Tenis Meja

a.     Sejarah Tenis Meja

permainan tenis meja berasal dari Inggris pada abad ke-19. Permainan yang diadopsi dari permainan tenis lapangan ini memiliki beberapa sebutan seperti gossima, pingpong, dan whiff-whaff. Pada 1901, sebutan pingpong menjadi merek dagang bagi peralatan dari perusahaan J. Jaques & Son Ltd. Lalu pada 1920, J. Jaques & Son Ltd. menjual hak nama "ping-pong" kepada Parker Brother yang berasal dari Amerika.

Pada awalnya, permainan tenis meja tidak dianggap sebagai bilang olahraga. Permainan ini sering dimainkan oleh para bangsawan setelah selesai makan malam. Kemudian, seiring perkembangannya, tenis meja mulai populer di wilayah Eropa dan Indonesia pada 1918, yaitu ketika berakhirnya Perang Dunia I.

 

Kemudian, pada 15 Januari 1926 di Berlin, dibentuk sebuah organisasi level internasional untuk menaungi permainan tenis meja. Organisasi tersebut adalah International Table Tennis Federation (ITTF) dan memiliki 8 anggota pertama yaitu Inggris, Polandia, Jerman, Swedia, perancis, Cekoslovakia, India, dan Jepang.

Di sisi lain, para tokoh dan pecinta tenis meja Indonesia mendirikan Persatuan Pingpong Seluruh Indonesia (PPSI) pada 1939. Kemudian di tahun 1958 dalam kongres yang dilaksanakan di Surakarta, PPSI berubah nama. Kemudian saat ini dikenal induk organisasi tenis meja di Indonesia itu adalah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).

Kembali pada ITTF, organisasi ini diprakarsai oleh Dr. George Lehmen asal Jerman dengan presiden pertama yang menjabat yaitu Hon Ivor Montagu dari Inggris. Dengan didirikannya ITTF, maka lahirlah peraturan resmi kompetisi tenis meja. Pertandingan pertama tenis meja yang diadakan ITTF dilaksanakan pada Desember 1926 dengan nama Kejuaraan Eropa. Permainan tenis meja akhirnya secara resmi diakui sebagai cabang olahraga oleh International Olympic Committee (IOC) pada November 1977.

b.     Peraturan Tenis Meja

 

1.     Permainan dimainkan dalam 11 poin. Satu kali bermain, seorang pemain mendapatkan dua poin, dan dalam satu kali putaran/ set maksimal yang dikumpulkan adalah 11 poin.

2.     Jika poin seri atau deuce dengan nilai poin 10-10, maka pemain diharuskan untuk melakukan servis secara bergantian

3.     Pemain tenis meja dinyatakan menang jika mendapat 11 poin sebanyak 2 set, atau 3 set jika pada set sebelumnya seri

4.     Jika bola yang dipukul ke arah lawan meleset, maka poin akan menjadi milik lawan

5.     Jika bola memantul 2 kali atau lebih di area lawan dan memantul di garis tepi maka poin akan menjadi milik pemain

6.     Ketika service yang dilakukan oleh pemain menyentuh net dan bola jatuh ke lapangan lawan maka si pemukul atau server mendapatkan poin

7.     Untuk pertandingan kategori ganda, bola harus memantul di bagian kanan lawan dan tim servis harus bertukar tempat sebanyak 2 kali

8.     Jika terjadi rally point, atau kondisi permainan berlangsung lama, lalu bola terkena jaring maka lemparan tersebut dianggap sah

9.     Ketika bola memantul di meja, maka bola harus dipukul. Akan tetapi, jika pemain memukul bola sebelum memantul maka poin akan menjadi pihak lawan

10.  Saat rally point atau saat melakukan service, bola memantul ke atas jaring dan mengenai area lawan dan lawan tidak memberikan serangan balik, maka itu akan menjadi poin tambahan untuk pemain

11.  Bagian tubuh yang boleh terkena bola dan meja papan dalam permainan tenis meja adalah area di bawah pergelangan tangan dan jari

12.  Meskipun bola memantul ke samping dan mengenai bagian tepi atas permukaan meja, poin akan tetap dianggap sah.

13.  Honor system diberlakukan ketika wasit tidak hadir selama pertandingan dan pemain merasa kurang setuju dengan hasil permainan. Sistem ini dilakukan hingga semua pemain setuju dengan hasil pertandingan.

C. Teknik-Teknik Dasar Tenis Meja

a. Teknik Memegang Bet

1. Shakehand grip

Shakehand grip adalah teknik memegang bet seperti melakukan jabat tangan. Shakehand grip menjadi salah satu teknik paling efektif digunakan untuk bertahan dan menyerang. Cara melakukan teknik ini adalah meletakkan ibu jari pada pangkal bet dengan meluruskan jari telunjuk.

 

2. Penhold grip

Penhold grip adalah teknik memegang bet seperti orang yang memegang pena. Teknik ini dilakukan dengan memegang pada satu permukaan bet saja. Cara ini digunakan untuk melakukan pukulan forehand tetapi kurang efektif untuk pukulan backhand.

3. Seemiller grip

Teknik seemiller grip disebut juga teknik american grip. Caranya memegang hampir sama dengan shakehand grip, bedanya bet bagian atas diputar dari 20 hingga 90 derajat ke arah tubuh. Kemudian, jari telunjuk menempel di sepanjang sisi bet. Teknik ini bagus untuk melakukan blok tetapi sulit untuk melakukan pukulan sudut.

 

b. Teknik Memukul Bola

1.  Forehand topspin

Pemain berdiri dengan sikap persiapan di meja bagian kanan dan menghadap sektor kiri. Tangan kanan memegang bet di sebelah kanan badan sedangkan tangan kiri memegang bola. Posisi bola dilambungkan setinggi 16 cm lalu dipukul dengan bet, dan usahakan bola tidak setinggi dari net.

2.     Backhand topspin

Pemain berdiri di tengah meja dengan tangan kanan memegang bet dan mendekatkannya ke pinggang kiri. Telapak tangan kiri memegang bola dan melambungkan setinggi 16 cm atau tidak setinggi net.

 

2.   Kasti (Baseball)

a.     Sejarah Kasti (Baseball)

Olahraga baseball pertama kali diperkenalkan oleh perwira angkatan darat Amerika Serikat bernama Abner Doubleday pada 1839 di Cooperstown, New York. Namun, ada sumber yang mengatakan kalau Abner Doubleday sendiri tidak pernah menyebut dirinya sebagai penemu olahraga baseball. Ia sendiri merupakan mayor jenderal Union saat perang saudara Amerika.

 

Asal muasal olahraga baseball diperkirakan bisa ditarik lebih jauh lagi hingga abad ke-18, yaitu ketika olahraga rounders dan kriket berkembang di Inggris. Keduanya dianggap menjadi cikal bakal penciptaan olahraga bisbol.

 

Baseball mulai sering dimainkan di halaman-halaman sekolah dan kampus saat era revolusi Amerika. Pada September 1845, bahkan muncul sebuah klub baseball pertama, yaitu New York Knickerbockers. Saat itu, ada seorang pegawai bank yang menjadi relawan pemadam kebakaran bernama Alexander Joy Cartwright yang berinisiatif membuat beberapa aturan dasar baseball. Setahun berikutnya, klub baseball tersebut sudah memainkan pertandingan melawan sebuah klub kriket di AS.

 

 

b.     Peraturan Kasti (Baseball)

1.     Pertandingan baseball dimainkan oleh dua regu dengan masing-masing berisi sembilan pemain di lapangan.

2.     Permainan baseball terdiri dari sembilan babak. Jika babak kesembilan selesai dan hasilnya seri, maka ada satu babak tambahan untuk menentukan pemenang.

3.     Lapangan baseball dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian tengah dan luar. Bagian tengah terdapat empat base atau pos.

4.     Empat base atau pos pada lapangan baseball diberi nomor berlawanan dengan arah jarum jam. Base awal diberi nama home plate, lalu base 1, base 2, dan base 3.

5.     Pada setiap babak, masing-masing regu akan diberi kesempatan untuk memukul bola.

6.     Urutan pemukul tidak bisa diubah, kecuali diizinkan wasit. Namun pemukul tersebut harus tetap memukul sesuai urutan pemain.

7.     Jika pemukul berhasil memukul bola, maka ia harus berlari menuju base pertama. Pemukul tersebut juga otomatis menjadi base runner.

8.     Base runner harus menyentuh setiap base menggunakan beberapa bagian tubuh, seperti tangan dan kaki. Ia juga boleh berlari ke base berikutnya kapan saja.

9.     Setiap base akan diberi garis dasar yang menjadi penanda.

10.  Pemenang setiap babaknya akan dilihat dari jumlah pemain yang berhasil berlari.

 

c.      Teknik Dasar Kasti (Baseball)

1.     Teknik melempar

Teknik melempar bola menjadi teknik paling dasar yang harus bisa dilakukan setiap pemain, khususnya pemain pelempar atau pitcher. Cara melempar bola baseball adalah dengan mengayunkan bola dari atas dan melemparkannya ke arah pemukul.

 

2. Teknik memegang tongkat

Bahkan, memegang tongkat pemukul juga ada tekniknya dan tidak bisa sembarangan. Gunakan kedua tangan secara kuat agar bisa menghasilkan pukulan yang tepat sasaran.

3. Teknik memukul bola

Teknik memukul bola juga harus diperhatikan, seperti membaca arah kecepatan bola yang datang dan mengayunkan tongkat dari belakang ke depan.

4. Teknik menangkap bola

Para catcher harus memiliki kemampuan menangkap bola yang akurat. Kedua tangan harus dalam posisi terbuka dan pandangan fokus ke arah bola datang.

 

3. Golf

a.     Sejarah

Banyak tulisan menjelaskan bahwa permainan golf berasal dari Skotlandia dan ditemukan sekitar tahun 1100-an. Melansir laman Historic UK, golf awalnya adalah bentuk pertahanan diri melawan invasi "Auld Enemy" dengan memukul kerikil menggunakan tongkat kayu.

Sejarah itu kemudian ditentang lewat laporan Profesor Ling Hongling dari Universitas Lanzhou. Profesor Ling Hongling menyebutkan bahwa permainan mirip golf telah dimainkan di Cina pada era Dinasti Tang Selatan sekitar tahun 600-an. Kemudian, klub golf tertua di dunia, Royal and Ancient Golf Club of St Andrews, tidak sepakat dengan klaim sang profesor. Menurut mereka, permainan serupa golf memang sudah ada sejak lama. Akan tetapi, permainan golf dengan 18 lubang berasal dari Skotlandia.

b.      Peraturan Golf

                                           i.      Pukulan pertama dimulai dengan Tee Shot                                                               Dalam permainan golf selalu dimulai dengan teeing ground. Namun, jika permainan golf dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing dua orang atau foursomes, maka pukulan dilakukan secara bergantian oleh setiap anggota tim. Setiap anggota tim harus memukul menggunakan satu buah bola dari teeing ground. Jenis pukulan golf yang dilakukan yaitu tee shot.

                                         ii.      Pukulan tersedikit yang menjadi pemenang.

            Kemenangan dalam permainan golf akan ditentukan oleh pemain yang memukul bola dengan jumlah paling sedikit. Tiap pemain perlu memasukkan bola ke dalam lubang dengan jumlah pukulan yang paling sedikit. Untuk itu, memiliki feeling yang baik dalam bermain golf sangat dibutuhkan. Tidak hanya itu, kemampuan berfokus dan perhitungan pun penting agar permainan golf berjalan sempurna.

                                       iii.      Berjalan kaki untuk pukulan selanjutnya

Setelah melakukan tee shot, maka untuk melakukan pukulan selanjutnya butuh berjalan kaki lebih dulu. Ini ditujukan untuk menghampiri bola golf. Permainan golf adalah kegiatan olahraga yang santai. Sehingga saat melanjutkan permainan bisa dilakukan dengan berjalan kaki dengan santai.

                             iv.     Skor

 Tiga pukulan dibawah par disebut Albatros atau Double Eagle, di mana skornya adalah -3.

Dua pukulan dibawah par disebut Eagle, di mana skornya adalah -2.

Satu pukulan dibawah par disebut Birdie, di mana skornya adalah -1.

Jumlah pukulan sama dengan par disebut Par yang skornya adalah 0.

Satu pukulan di atas par disebut Bogey yang memiliki skor +1.

Dua pukulan di atas par disebut Double Bogey yang memiliki skor +2.

Tiga pukulan di atas par disebut Triple Bogey yang memiliki skor +3.

Proses memasukkan bola dari tee shot ke lubang yang dipukul hanya sekali disebut dengan hole in one.

5.      Penalti

Sistem penalti juga ada di dalam permainan golf di mana bola dianggap tidak bisa dimainkan oleh pemain di dalam lapangan dalam posisi apapun. Pemain diwajibkan melakukan penalti satu pukulan agar dapat memainkan bola. Pada penalti satu pukulan ini, artinya pemain perlu memainkan bola dari posisi bola terakhir kali pemain mainkan. Pemain boleh membersihkan, mengangkat dan juga mengganti bola ketika memperoleh penalti.

 

 

6.     Pendamping caddy golf

Saat melakukan perjalanan kaki untuk memukul bola berikutnya, maka pemain akan didampingi oleh seorang caddy golf atau asisten pemain golf. Tugas caddy adalah membantu pemain dalam menyiapkan dan membawakan peralatan. Sering juga, seorang caddy golf juga turut memberi saran ketika permainan sedang berlangsung. Profesi ini tidaklah mudah, lho. Ada banyak persyaratan dan kemampuan yang harus dikuasai untuk menjadi seorang caddy golf.

7.     Aturan sebelum bermain golf

                                               i.     Perlengkapan tersebut meliputi bola, sarung tangan, club, dan tee.

                                             ii.     Pastikan posisi berdiri dengan rileks dan tidak menutupi garis pandang pemain lain.

                                            iii.     Mematikan telepon genggam agar tidak mengganggu konsentrasi.

                                            iv.     Saat memukul bola, tunggu sampai orang-orang yang berada di depan berjalan menjauh.

                                              v.     Pastikan kembali memeriksa peraturan tertulis pada bagian belakang kartu skor tepat sebelum memulai tee-off.

8.     Aturan saat bermain golf

                                               i.     Pemain dengan bola terjauh dari lubang bisa bermain terlebih dahulu sesudah pukulan tee-off dilakukan.

                                             ii.     Ketika melakukan divot, maka sisa divot sebaiknya dipasang kembali sambil memperbaiki bekas pukulan di bagian bunker dan bagian bekas bola pada wilayah green.

                                            iii.     Pastikan tidak mengambil posisi berdiri di garis pemain lain yang tengah melakukan proses putting sambil terus memperhatikan posisi tee selanjutnya sambil meninggalkan club pada sebelah green ketika ada di wilayah green.

                                            iv.     Bola boleh tidak di putt saat pertandingan yang terjadi ketika bola ada di area hole.

                                              v.     Saat giliran bermain dan tidak sedang di area green, jangan lupa untuk mencatat skor pada kartu skor yang sudah dibawa pada tee selanjutnya.

                                            vi.     Untuk menghemat waktu ketika bola hilang, kamu bisa memainkan bola kedua provisional di mana memainkannya pun harus ditempat yang sama.

                                           vii.     Jika kamu tanpa sengaja melakukan pukulan dengan bola mengarah ke orang lain, teriakkan ‘Fore!’ untuk memberi peringatan.

                                         viii.     Saat pukulan masuk ke dalam rough, lihat titik tempat baris sebelah mana bola terakhir terlihat dan langsung jemput bola ke sana.

c.      Teknik Bermain Golf

1.     Cara Memegang Stik (Grip)

Ada tiga cara dalam memegang stik golf, yaitu:

- Baseball grip. Cara ini seperti memegang stik baseball

- Overlapping golf grip. Tangan kanan berada di atas. Kemudian tangan kiri di bawah dengan jari kelingking berada di antara telunjuk dan jari tengah tangan kanan.

  - Interlocking golf grip.

2.     Mengayun (Swing)

- Backswing

- Downswing

 

 

3.     Memukul (Shot)

- Tee shot

- Fairway shot

- Bunker shot

- Putting

- Punch

 

4.   Bulu Tangkis (Badminton)

a.      Pengertian Bulu tangkis

Bulu tangkis adalah olahraga yang menggunakan raket dan kok sebagai alatnya, bisa dimainkan secara perseorangan (single) atau ganda (double). Bisa juga diartikan bahwa bulu tangkis adalah cabang olahraga permainan yang bisa dilakukan di luar maupun dalam ruangan.

b.     Sejarah Bulu Tangkis

Bulu tangkis berasal dari permainan India bernama Poona. Permainan ini tidak berkembang pesat di negara asalnya. Kemudian para perwira perang Inggris membawa permainan ini ke Inggris, dan untuk pertama kalinya dimainkan secara resmi di kediaman Duke of Beaufort.

 

Pada 1934, IBF (International Badminton Ferderation) didirikan. Awalnya negara anggota hanya berasal dari Inggris, Denmark, Perancis, Irlandia, Netherland, Selandia Baru, dan Wales. Adapun, Sir George Thomas dari Inggris dipilih sebagai Ketua IBF.

Kemudian pada 1949 diadakan pertandingan beregu putra untuk memperebutkan piala dari Sir George Thomas, yang kemudian dikenal sebagai Thomas Cup.

 

Berlanjut pada 1957, diadakan pertandingan beregu putri untuk memperebutkan piala dari Ny. Betty Uber, yang kemudian dikenal sebagai Uber Cup. Thomas Cup dan Uber Cup dilaksanakan 3 tahun sekali. Di Indonesia, permainan bulu tangkis baru berkembang pada 5 Mei 1951, dengan dibentuknya PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).

 

Pada 1968, Indonesia untuk pertama kalinya meraih juara dunia tunggal putra dengan Rudi Hartono sebagai atletnya.

c.      Perlengkapan Bulu Tangkis

1.     Raket

Panjang maksimal raket yang digunakan dalam bulu tangkis adalah 68 sentimeter dan lebarnya 22 sentimeter. Kepala raket atau area senarnya berukuran 28 sentimeter dan lebar 22 sentimeter. Raket tersebut terbuat dari kayu atau aluminium dengan berat tak lebih dari 150 gram.

2.     Kok

Dalam permainan badminton, kok bulu tangkis terbuat dari 16 helai bulu yang ditancapkan pada gabus berdiameter 25 sampai 28 milimeter. Berat standar koknya sekitar 4,74 hingga 5,5 gram. Sedangkan tinggi koknya antara 64 hingga 74 milimeter.

3.       Jaring (Net)

Jaring atau net dibutuhkan sebagai pembatas lapangan. Jaring dalam permainan bulu tangkis memiliki tinggi 1,55 meter dan berada tepat di tengah lapangan. Jaring harus berwarna gelap kecuali bibir jaring yang punya ketebalan 75 milimeter haruslah berwarna putih.

4.       Sepatu

Kecepatan bergerak dalam lapangan sangat dibutuhkan. Karena itu para pemain bulu tangkis harus memakai sepatu.

5.       Lapangan

Lapangan bulu tangkis berbentuk persegi panjang dan mempunyai garis setebal 40 milimeter, dan harus berwarna kontras terhadap warna lapangan. Warna yang disarankan adalah putih atau kuning. Permukaan lapangan harus terbuat dari kayu atau bahan sintetis yang lunak. Permukaan lapangan yang terbuat dari beton atau bahan sintetis keras, sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan cedera pada pemain.

d.      Teknis Bulu Tangkis

1.       Sikap Dasar

Sikap dasar adalah penempatan posisi diri dalam permainan bulu tangkis. Posisi berdiri yang tepat ketika berada di dalam lapangan yaitu berada di bagian tengah lapangan dengan posisi kaki agak membuka dan lutut ditekuk.

 

Kemudian, kondisikan supaya badan tetap nyaman dan rileks. Sikap yang benar akan sangat menunjang ketika akan melakukan footwork. Hal ini dapat terjadi karena siaga dalam footwork pasti akan membuat lawan susah untuk menghentikanmu, sehingga peluang untuk menang menjadi lebih besar.

 

2.       Memegang Raket

Ada dua teknik memegang raket yang sering dilakukan, yakni:

 

Forehand Grip

Forehand grip adalah teknik memegang raket dengan posisi kepala raket menyamping. Memegang grip raket sama halnya seperti ketika kita berjabat tangan Kemudian, antara ibu jari dan telunjuk membentuk huruf V dan jari lainnya memegang raket dengan erat.

 

Backhand Grip

Backhand grip adalah pegangan grip yang hampir mirip dengan forehand grip, tetapi posisi ibu jari terpisah dengan keempat jari lainnya.

 

 

3.       Servis

Servis forehand yang biasanya dilakukan dalam olahraga bulu tangkis yakni dengan mengandalkan jarak pukul yang rendah antara garis net dengan kok. Sementara itu, untuk servis forehand tinggi hampir sama dengan servis forehand rendah, tenaga diperlukan tenaga yang lebih besar untuk memukul kok supaya bisa melambung tinggi dan jatuh di belakang garis lawan.

 

Selain itu, ada juga servis backhand yang umumnya dipakai oleh atlet bulu tangkis terutama pada ganda. Saat melakukan servis ini, kok akan tipis dengan net, sehingga akan menyulitkan lawannya.

 

4.       Memukul

Memukul kok menggunakan raket adalah bagian inti dari permainan bulu tangkis. Ada beberapa teknik memukul kok yang cukup variatif, diantaranya:

 

Pukulan Netting

Pukulan netting adalah pukulan yang dilakukan pemain dengan cara diarahkan sedekat mungkin ke daerah net lawan. Teknik pukulan ini dilakukan dengan sentuhan tenaga yang halus dan berhati-hati.

 

Drive

Pukulan drive adalah teknik dengan pukulan cepat dan mendatar. Teknik yang satu ini sering dipakai ketika bermain ganda.

 

Overhead atau Pukulan Atas Kepala

Pukulan overhead adalah teknik yang dilakukan dengan memukul kok ketika posisinya berada di atas kepala dan biasanya pukulan ini bertujuan untuk meletakkan kok ke bagian belakang lawan.

 

5.    Billiard

a.       Pengertian Billiard

      Olahraga yang menyenangkan, bisa dimainkan secara perorangan maupun tim sehingga cocok saat untuk refreshing bersama orang terdekat. Selain refreshing, bermain olahraga biliar bisa menyehatkan tubuh.

b.      Sejarah Billiard

Mengenai asal-usul biliar belum secara jelas diketahui, tetapi banyak menyakini bahwa olahraga ini populer dimainkan di Eropa Timur dan Prancis pada abad ke-15.

 

Awalnya, biliar adalah olahraga yang biasa dimainkan di taman seperti halnya croquet (kriket), yang pada akhirnya dipindahkan ke dalam ruangan menggunakan meja yang diberi taplak berwarna hijau sehingga menyerupai rumput dan diberi pembatas kecil ditambahkan pada pinggiran meja. Tidak seperti sekarang, biliar dimainkan dengan dua bola pada meja yang mempunyai enam kantong menggunakan tongkat lurus (mace) sebagai sasaran pantul.

 

Awal tahun 1800-an, olahraga ini banyak dimainkan oleh kaum bangsawan. Namun, banyak juga bukti-bukti yang menunjukan bahwa olahraga biliar telah dimainkan oleh orang-orang dari berbagai tingkat sosial.

c.       Istilah Dalam Billiard

 

1. Ball in hand: Istilah untuk pemain yang memperoleh kesempatan untuk melakukan sodokan bebas yaitu meletakkan cue ball dalam posisi tertentu. Ball in hand berlaku apabila pemain lawan melakukan kesalahan atau foul.

2. Back spin: Istilah untuk cue ball yang putarannya berbalik arah karena sodokan stik biliar mengenai daerah bagian bawah cue ball. Back spin akan membuat cue ball kembali ke area semula, setelah bersinggungan dengan pool ball.

3. Cue: Merupakan stik yang berfungsi untuk alat penyodok bola dalam permainan biliar. Stik terbuat dari kayu atau serat komposit dengan motif corak dan bentuk beragam.

4. Cue ball: Istilah untuk bola biliar yang digunakan sebagai bola utama atau bola yang berfungsi sebagai media penghubung antara stik biliar dengan object ball atau bola target

5. Chalk: Pelengkapan yang digunakan untuk melapisi bagian atas dari stik biliar agar tidak terjadi slip pada persinggungan antara tip dengan cue ball.

6. Draw shot: Merupakan teknik sodokan stik biliar pada cue ball yang mengakibatkan efek back spin.

7. English shot: Merupakan teknik sodokan stik biliar pada cue ball yang mengakibatkan efek spin samping atau memutar pada cue ball dan bola target. Dilakukan dengan cara menyodok bagian sisi kiri atau kanan cue ball, istilah lain di Indonesia yaitu efek.

8. Follow through shot: Merupakan teknik sodokan dengan memakai ayunan dorong pada titik atas dari cue ball. Sodokan tersebut akan menghasilkan putaran atas atau forward spin, dan mengakibatkan efek cue ball akan terus bergulir maju sesudah mengenai pool ball.

9. Missed cue: Merupakan istilah untuk stik biliar yang terpeleset ketika melakukan sodokan terhadap cue ball.

10. Object ball atau pool ball: Istilah untuk bola biliar yang menjadi target singgungan dari cue ball untuk diarahkan ke posisi tertentu ataupun dimasukan ke pocket.

11. Pocket: Merupakan istilah untuk kantung pada meja biliar yang fungsinya sebagai tempat masuknya bola biliar. Pocket pada meja biliar terdiri dari enam buah (tiga buah pada tiap sisinya).

12. Scratch: Istilah untuk cue ball yang masuk ke pocket ataupun keluar dari meja. Scratch dapat dikatakan sebagai kesalahan atau foul dalam permainan biliar. 13. Safety shot: Merupakan trik yang bertujuan untuk bertahan, dilakukan dengan cara menempatkan pool ball pemain lawan pada posisi tertentu supaya pemain lawan tidak mempunyai celah atau kesempatan posisi bola yang terbuka.

 

14. Combination shot: Pukulan yang dilakukan apabila pemain berniat memasukkan bola dengan menggunakan bola lainnya sehingga pukulan tidak langsung ke arah bola yang dituju di masukkan ke lubang.

15. Lagging atau banking: Metode untuk menentukan siapa yang melakukan break di awal permainan, di mana kedua pemain melakukan satu pukulan lurus langsung ke bola tanpa sasaran, ke arah ban/cushion bagian atas meja dan bola yang dipukul harus kembali menyentuh atau mendekati cushion bawah meja. Pemain yang bolanya lebih dekat dengan cushion bawah saat sudah berhenti, berhak melakukan break terlebih dahulu.

16. Bank shot: Pukulan dilakukan tidak secara langsung, menggunakan ban atau cushion terlebih dahulu, baik untuk cue ball maupun bola sasaran.

17. Spin shoot atau spin stroke: Pukulan dalam teknik bermain biliar ini dilakukan dengan cara memukul bola sedikit di kiri atau kanan titik tengah bola putih. Efek yang ditimbulkan dari jenis pukulan ini adalah laju bola akan bergerak ke arah yang tidak terduga setelah terkena bola sasaran atau pun memantul ke tepi meja.

18. Jump shot: Pukulan dalam biliar yang merupakan teknik untuk membuat bola putih melompat untuk menghindari bola yang menghalangi jalur cue ball dengan bola sasaran.

19. Inning: Giliran seorang pemain melakukan pukulan.

20. Call shot: Apabila pemain harus menyebutkan bola sasaran yang dituju dan lubang yang dituju untuk memasukkan bola.

21. Snook: Istilah ini populer dikalangan pebiliar indonesia apabila bola sasaran terhadang bola lain sehingga tidak bisa dipukul langsung.

22. Head string: Garis imajiner yang menghubungkan diamond atau titik-titik yang berseberangan pada bagian tepi meja biliar pool 7,8 atau 9 feet.

23. Time out: Waktu istirahat saat pertandingan berlangsung, biasanya pada skor tertentu, pemain diperkenankan untuk berhenti dan beristirahat selama beberapa menit sesuai ketentuan panitia atau tournament director.

24. Golden break: Istilah dalam permainan bola 9, apabila pada saat break, bola 9 langsung masuk ke lubang dan memberikan poin kemenangan kepada si pemain yang melakukan pukulan break, biasa juga disebut Ace break.

25. Grip: Genggaman tangan saat menyodok.

6.    Kriket

a.       Pengertian Kriket

Kriket merupakan permainan olahraga bola kecil beregu yang berkembang dan populer di Inggris berabad-abad lalu. Kriket mungkin sekilas mirip dengan baseball, kasti, atau softball. Namun, sebenarnya ada perbedaan mendasar antara kriket dan ketiga olahraga bola kecil tersebut. Mulai dari lapangan, jumlah pemain, hingga peralatan yang digunakan.

b.      Sejarah Kriket

Olahraga kriket diperkirakan bermula dari anak-anak di Guildford, daerah bagian tenggara Inggris, yang memainkan permainan ini pada Januari 1597. Sejarah olahraga ini makin diperkuat setelah kata 'kriket' masuk dalam kamus Inggris-Prancis karya Randle Cotgrave pada 1611. Kata tersebut berarti permainan yang dimainkan anak laki-laki.

 

Pada 1660-an, disebutkan beberapa anggota keluarga kerajaan Raja Charles II tertarik dengan olahraga kriket. Saat itu, masalah olahraga yang paling dihadapi adalah taruhan. Keluarga kerajaan dianggap menghamburkan uang untuk bertaruh banyak pada olahraga ini. Lalu pada 1700-an, olahraga kriket mulai berkembang dengan digelarnya pertandingan-pertandingan di London. Peraturan kriket pun terus disesuaikan dengan perkembangan zaman.

 

Olahraga kriket mencapai puncak kejayaannya pada akhir tahun 1800-an hingga sebelum Perang Dunia I. Saat itu, tokoh kriket bernama W. G. Grace mulai bermain pada 1865. Ia dikenal sebagai atlet amatir yang skill-nya seperti atlet profesional. Ia menjadi salah satu tokoh yang akhirnya membuat olahraga kriket bisa diterima semua kalangan tanpa ada batasan pemain amatir dan profesional.

c.       Aturan dasar kriket

Peraturan kriket sudah diatur sejak tahun 1700-an dalam The Laws of Cricket. Versi pertama The Laws of Cricket dikeluarkan pada 1744 dan diperbarui pada 1788 yang digunakan hingga sekarang. Secara umum, ada dua aturan dasar olahraga kriket yang wajib diketahui setiap pemain, yaitu:

 

1. Lapangan kriket

 

Lapangan kriket berbentuk lingkaran atau ada juga yang oval. Pada pinggiran lapangan terdapat pembatas berupa garis, tali, atau pagar. Lalu, di tengah lapangan terdapat pitch atau area melempar dan memukul bola yang berbentuk persegi panjang.

 

Area pitch harus memiliki panjang 20,12 meter dan lebar 3,05 meter yang ditanami rumput pendek. Di area pitch juga terdapat target bernama wicket yang terbuat dari kayu dan disusun vertikal.

 

Permainan kriket bisa dimainkan di lapangan terbuka maupun tertutup. Jika di lapangan tertutup, lapangan kriket biasanya menggunakan lantai khusus yang nyaman untuk olahraga.

 

2. Pemain kriket

 

Olahraga kriket dimainkan oleh dua regu dengan masing-masing regu berisi 11 pemain. Dalam satu babak, terdapat 13 pemain dan 2 wasit yang masuk ke lapangan.

 

Sebanyak 11 pemain dari tim penjaga dan 2 pemain dari tim pemukul. Sedangkan 9 pemain tim pemukul berada di tepi lapangan.

d.      Teknik Kriket

Kriket termasuk olahraga yang membutuhkan konsentrasi dan ketangkasan setiap pemain. Selain itu, setiap pemain juga harus menguasai beberapa teknik dasar seperti sikap berdiri, memegang tongkat, hingga memukul bola. Berikut penjelasannya:

 

1. Sikap berdiri pemukul bola

 

Bagi pemukul bola, harus berdiri menghadap bowler dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, badan agak membungkuk, dan punggung tetap lurus. Pastikan mata tertuju pada bola di tangan bowler.

 

2. Memegang tongkat

 

Teknik memegang tongkat pemukul kriket juga harus diperhatikan. Pegang tongkat kriket atau bat dengan tangan kedua tangan. Jika kamu kidal, posisikan tangan kanan berada di paling bawah. Begitu juga sebaliknya.

 

3. Cari momen yang tepat

 

Saat bola dilempar oleh bowler, pastikan kamu selalu memperhatikan arah gerak bola. Lalu setelah bola mengarah ke kita, pastikan kaki dominan berada di depan dan mulai ayunkan tongkat ke belakang untuk mengambil ancang-ancang. Kemudian saat mengayunkan tongkat, pastikan lengan setinggi bahu. Ayunkan tongkat ke arah bola sekencang mungkin agar pukulannya bagus.

 

e.       Cara Bermain Kriket

Setelah mengetahui aturan dan teknik dasarnya, penting untuk mengetahui cara bermain olahraga kriket. Perlu diketahui, permainan kriket di lapangan terdiri dari 11 pemain tim penjaga dan 2 pemain dari tim pemukul. Mereka akan bergantian memukul dan berdiri di dua sisi lapangan.

 

Tugas pemukul adalah memukul bola sebanyak mungkin untuk mendapatkan poin. Kemudian tim penjaga nanti akan bertukar posisi dengan tim pemukul. Kemudian terdapat bowler atau pelempar bola yang berkesempatan melempar sebanyak enam kali. Setelah enam kali, bowler akan diganti oleh bowler lain.

Terdapat satu pemain bowler berdiri di sisi pelempar bersama wasit yang berdiri di belakangnya. Wasit tersebut bertugas menilai lemparan yang dilakukan sudah baik atau belum.

 

Lalu dua bowler lain berada di sisi pemukul dengan tugas masing-masing, yaitu satu bowler bertugas mengambil bola (gully) dan satunya lagi menunggu kesempatan mengejar pemukul setelah bola dipukul.

 

Secara umum, kriket memang memiliki cara bermain yang mirip dengan baseball atau kasti. Namun ada beberapa detail aturan yang berbeda, terutama peralatannya.

f.          Manfaat Kriket

Olahraga kriket memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan tubuh para pemainnya, yaitu:

 

1. Meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh.

2. Meningkatkan konsentrasi.

3. Meningkatkan fleksibilitas dan kelenturan tubuh.

4. Membakar kalori secara optimal.

5. Membentuk massa otot, terutama pada tangan dan kaki.

6. Meningkatkan keseimbangan tubuh.

7. Meningkatkan koordinasi mata dan tangan.

8. Mengurangi stres dan meningkatkan mood.

 

7.    Sepak Takraw

a.       Pengertian Sepak Takraw

permainan olahraga yang populer di kawasan Asia Tenggara. Bola yang dimainkan dalam olahraga ini adalah bola rotan yang ukurannya lebih kecil dari bola voli.

b.      Sejarah Sepak Takraw

Sepak takraw berasal dari Asia Tenggara. Tidak diketahui secara pasti terkait usulnya sepak takraw. Namun, ada pemahaman umum bahwa sepak takraw ini diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh orang dari bangsa Cina.

 

Sepak takraw ini diperkirakan mempunyai awal yang sama dengan sepak bola. Olahraga ini juga diyakini sebagai evolusi dari Cuju, permainan tradisional Tiongkok yang juga diakui oleh Fédération Internationale de Football Association (FIFA) sebagai bentuk paling awal dari sepak bola modern.

 

Cuju sendiri merupakan salah satu bentuk latihan militer di Tiongkok kuno, yang dimainkan sekelompok tentara dengan menendang bola kulit satu sama lain. Di mana, mereka akan berusaha menjaganya tetap di udara selama mungkin.

 

Menurut catatan sejarah, sejak abad ke-15 sepak takraw sudah populer di Kesultanan Malaka, Malaysia modern. Pasalnya, olahraga ini disebut dalam naskah sejarah Melayu.

 

Sepak Takraw punya kemiripan dengan beberapa olahraga yang berasal di negara di Asia Tenggara. Contohnya, sepak raga (di Brunei, Malaysia, dan Singapura), takraw (di Thailand), sepak rago (di Indonesia), Sipa (di Filipina), Chinlone (di Myanmar), Kataw (di Laos), dan Sek Dai (di Laos).

 

Pada awalnya, sepak takraw tidak dimainkan sebagai olahraga kompetitif. Melainkan, hanya dinikmati oleh sekelompok individu. Baru pada paruh pertama abad ke-20, olahraga ini menjadi olahraga kompetitif modern yang disemai secara bersamaan di Malaysia dan Thailand. Di Malaysia, sepak takraw masih disebut sepak raga. Catatan menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya pertandingan kompetitif sepak takraw dimainkan di depan umum yaitu pada tahun 1935.

 

Pada saat itu, hadirnya pertandingan ini sebagai bagian dari perayaan the Silver Jubilee of George V. Sementara, turnamen resmi Sepak Takraw pertama diselenggarakan pada tanggal 16 Mei 1945 di Penang, Malaysia. Sampai saat ini, ada lebih dari 30 negara yang memiliki federasi sepak takraw tingkat nasional yang diakui oleh Federasi Sepak Takraw Internasional atau biasa disebut ISTAF. Di mana, negara-negara Asia Tenggara masih mendominasi persaingan permainan ini.

c.       Aturan Permainan Sepak Takraw

Dalam kategori regu, setiap regu sepak takraw terdiri dari 3 pemain, yaitu: killer (striker), tekong (server), dan feeder (pengumpan).

 

Pergantian pemain sepak takraw diminta oleh tim manajer kepada wasit. Di mana, pergantian dilakukan saat bola tidak sedang dalam permainan.

Di sini, masing-masing regu bisa meminta time out sebanyak 1 kali selama 1 menit.

 

Adapun aturan posisi pemain sepak takraw di antaranya:

 

Pemain dari kedua regu wajib berada di dalam lapangan pada saat permainan dimulai.

Pemain yang melakukan servis, salah satu kakinya harus berada dalam garis lingkaran servis. Sementara, kaki lainnya berada di luar garis lingkaran untuk menendang bola.

Pemain apit kanan dan kiri wajib berada di dalam sudut seperempat lingkaran.

Pemain regu lawan boleh berdiri di mana saja dalam lapangan.

Skor game dalam permainan sepak takraw adalah 21 poin. Tim pertama yang mencapai skor 21 poin akan memenangkan set permainan. Dalam kasus seri 20-20, tiebreak akan dimainkan seperti bola voli ataupun bulu tangkis.

 

Untuk memenangkan pertandingan sepak takraw, tim harus memenangkan dua set. Namun, bila berlanjut ke set ketiga untuk menentukan kemenangan, hanya dimainkan hingga 15 poin, dengan aturan tie break serupa.

d.      Ukuran Lapangan Sepak Takraw

Dikutip dari buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang disusun oleh Tri Harnanto Budi Santoso, dkk., lapangan sepak takraw berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 13, 4 m dan lebar 6,1 m.

Di kedua lapangannya ada lingkaran servis dengan jari-jari 0,3 m. Pada pertemuan garis tengah lapangan ada 4 bentuk seperempat lingkaran sebagai tempat berdiri apit kanan dan apit kiri. Lapangan juga harus bebas rintangan setinggi 8 meter ke atas dan 3 meter dari sekelilingnya.

8.    Tenis Lapangan

a.       Pengertian Tenis Lapangan

Olahraga permainan bola kecil dengan raket yang bertujuan memukul bola melewati net pada sebuah lapangan persegi panjang. Permainan ini bisa dilakukan oleh dua pemain (pertandingan tunggal) atau empat pemain (pertandingan ganda). Selain tenis lapangan, ada juga tenis meja dengan format permainan dan aturan yang berbeda.

b.      Sejarah Tenis Lapangan

Sejarah olahraga tenis masih jadi bahan perdebatan. Beberapa kalangan meyakini bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi kuno sudah memainkan suatu permainan yang menjadi cikal bakal tenis. Salah satu teori menyebutkan bahwa tenis berasal dari nama sebuah kota di Mesir, yakni Tinnis dan kata raket berkembang dari bahasa Arab, yakni rahat yang berarti telapak tangan. Walaupun begitu, permainan tenis berkembang pesat di negara-negara kawasan Eropa seperti Italia, Spanyol, Prancis, dan Inggris pada awal abad ke-11. Olahraga yang berkembang di kalangan bangsawan ini memiliki beberapa sebutan, misalnya gioco del pallone bagi orang Italia, juego de pelota bagi orang Spanyol, dan jeu de paume bagi orang Prancis.

 

Namun, istilah “tenis” dipercaya mengacu pada sebutan kalangan bangsawan Inggris terhadap permainan ini dengan kata tenez. Istilah ini populer karena orang Prancis sering menyebut “tenez-tenez” dalam setiap permainannya. Kata tenez sendiri dalam bahasa Prancis memiliki arti bermain, menangkap, dan lari-lari. Permainan tenis yang berkembang dari lingkungan bangsawan kerajaan awalnya bertujuan menanamkan tata krama, sopan santun, dan etika pergaulan. Namun kini, tenis berkembang menjadi olahraga populer yang memiliki sejumlah induk organisasi, seperti International Tennis Federation (ITF) dan Persatuan Lawn Tennis Indonesia (PELTI).

c.       Peralatan Tenis Lapangan

1. Lapangan

Dalam pertandingan resmi, ukuran lapangan tenis harus sesuai dengan peraturan ITF maupun standar nasional. Lapangan tenis untuk permainan tunggal (single) memiliki ukuran 23,77 x 8,23 meter, sementara permainan ganda (double) memiliki ukuran 23,77 x 10,97 meter.

 

Jenis lapangan untuk tenis dalam perkembangannya terdiri dari beberapa material permukaan tanahnya, yakni lapangan keras (hardcourt), lapangan tanah liat (clay), dan lapangan rumput. Lapangan keras (hardcourt). Jenis lapangan tenis paling populer yang terbuat dari semen atau bahan pasiran yang diaspal. Karakteristik lapangan ini akan membuat laju pergerakan bola menjadi sedang hingga cepat.

Lapangan tanah liat (clay). Jenis lapangan yang terbuat dari serpihan tanah liat atau pasiran batu bata yang dihancurkan. Karakteristik lapangan ini akan membuat laju pergerakan bola menjadi lambat, sehingga memungkinkan rally-rally panjang saat pertandingan. Lapangan rumput. Jenis lapangan ini memiliki permukaan rumput, tetapi harus tumbuh pada tanah yang keras agar bisa memantulkan bola. Karakteristik lapangan ini memiliki pantulan yang cepat karena gesekan minimum yang bisa permukaan rumput hasilkan.

 

2. Net

Net atau jaring berfungsi untuk membatasi dua bagian lapangan permainan tenis. Ketentuan net dalam permainan tenis sebagai berikut ini.

 

Net terbuat dari benang yang berwarna hijau tua atau hitam.

Tinggi tiang penyangga net yang berada pada sisi lapangan adalah 106,7 cm, sementara tinggi net adalah 91,4 cm.

Tiang net terpasang dengan jarak 91,4 cm dari garis samping lapangan.

 

3. Raket

Tenis lapangan adalah salah satu permainan yang membutuhkan raket, selain bulu tangkis. Permainan tenis lapangan juga memiliki kriteria raket tersendiri. Ukuran raket berbeda-beda berdasarkan umur penggunanya.

 

Raket tenis anak-anak, memiliki bobot kurang lebih 250 gram.

Raket tenis remaja putri, memiliki bobot kurang lebih 290 gram.

Raket tenis remaja putra, memiliki bobot kurang lebih 295 gram.

Raket tenis wanita dewasa, memiliki bobot kurang lebih 300 gram.

Raket tenis pria dewasa, memiliki bobot kurang lebih 310 gram.

 

4. Bola

Permainan tenis lapangan menggunakan bola khusus sesuai ketentuan untuk pertandingan resmi dan latihan. Beberapa ketentuan itu antara lain seperti di bawah ini.

 

Bola tenis terbuat dari bahan karet dengan lapisan serabut berwarna kuning kehijauan.

Permukaan bola tenis harus licin dan tidak terdapat jahitan.

Garis tengah penampang antara 63,50 mm hingga 66,77 mm.

Bobot bola tenis sekitar 56,70 gram hingga 58,48 gram.

Bola tenis memiliki kekuatan pantulan 1.346 mm hingga 1.473 mm, apabila dijatuhkan di atas lantai dari ketinggian 2.450 mm.

 

5. Sarana pendukung lain

Seorang pemain tenis juga membutuhkan peralatan pendukung lainnya, seperti pakaian dan sepatu olahraga. Pakaian olahraga untuk tenis sebaiknya terbuat dari bahan dry fit yang mudah menyerap keringat saat bermain. Celana juga sebaiknya berbahan katun atau parasut, dengan panjang di atas lutut dan memiliki kantung pada bagian sampingnya.

 

Perhatikan pemilihan sepatu olahraga sesuai dengan jenis lapangan. Untuk lapangan keras (hardcourt), gunakan sepatu dengan sol licin. Sementara untuk lapangan rumput, gunakan sepatu dengan sol bergelombang dan berpola. Pemilihan sepatu yang sesuai tentu akan meminimalisir risiko cedera pada kaki.

d.      Teknik Tenis Lapangan

1. Pegangan raket (grip)

Pegangan akan sangat menentukan dalam menciptakan pukulan yang baik. Umumnya, ada tiga jenis pegangan raket (grip) dalam pertandingan tenis lapangan, antara lain continental grip, eastern grip, dan western grip.

 

Continental grip. Jenis pegangan tenis lapangan paling dasar yang biasanya diajarkan kepada pemula. Cocok untuk berbagai jenis pukulan, akan tetapi kurang mampu memberikan topspin yang besar pada groundstroke sehingga kurang populer di kalangan petenis profesional.

 

Eastern grip. Jenis pegangan tenis yang bisa dikuasai berikutnya, baik untuk rekreasi atau profesional. Pegangan ini bekerja dengan baik untuk permukaan lapangan yang memiliki laju cepat dan bisa memberikan cukup topspin. Namun, pegangan ini umumnya cukup menimbulkan kesulitan dalam menangani bola yang memantul tinggi.

 

Western grip. Jenis peregangan tingkat lanjut yang cukup menantang dan sulit untuk dikuasai. Banyak profesional menggunakan teknik pegangan raket ini karena bisa menghasilkan topspin maksimum, terutama saat bermain di permukaan lapangan yang memiliki laju lambat seperti lapangan tanah liat (clay).

 

2. Posisi siap (ready position)

Posisi siap atau ready position adalah posisi persiapan menjelang lawan melakukan servis atau pukulan balik dalam permainan tenis lapangan. Melakukan posisi siap dengan teknik benar bisa memberikan kesempatan untuk mengembalikan bola lawan dengan baik.

 

Untuk melakukan posisi ini, bungkukkan badan sedikit ke depan, lutut ditekuk, dan posisikan raket di depan badan. Biasakan pandangan mata tertuju pada bola dan gerakan raket lawan. Lakukan posisi siap setiap kali lawan hendak melakukan pukulan.

 

Saat melakukan sikap ini, pemain sebaiknya tidak dalam posisi tegang, namun tetap menjaga keseimbangan badan agar tubuh dapat bergerak dengan mudah, baik maju, mundur, ke kanan, atau ke kiri untuk menerima bola dari lawan.

 

3. Pukulan bola (stroke)

Setelah menguasai pegangan raket dan posisi siap yang benar, teknik dasar permainan tenis lapangan lainnya yang perlu dikuasai adalah pukulan bola. Beberapa pukulan bola atau stroke yang cukup penting selama pertandingan tenis seperti berikut ini.

 

Serve. Pukulan awalan untuk memulai permainan tenis lapangan. Menyempurnakan teknik servis bisa menjadi kunci untuk memenangkan pertandingan, yakni dengan cara membuat lawan kesulitan untuk membalas tembakan.

 

Return of serve. Pengembalian pukulan servis dari lawan bisa membuka peluang untuk melakukan rally panjang dan mencuri poin. Maka dari itu, Anda perlu melakukan posisi siap yang matang dan pegangan raket dengan benar.

 

Groundstroke. Pukulan yang paling umum terjadi selama pertandingan, yakni dengan membuat bola harus memantul sekali pada lapangan dalam melakukan serangan.

 

Groundstroke bisa dilakukan dalam teknik forehand atau backhand. Menyempurnakan salah satu teknik tersebut bisa membantu memenangi pertandingan.

 

Volley. Pukulan yang bisa dilakukan sebelum bola memantul pada lapangan dengan tujuan untuk membatasi waktu reaksi lawan. Teknik ini membutuhkan koordinasi mata dan tangan yang kuat untuk menghasilkan pukulan yang sulit dikembalikan lawan.

 

Approach shot. Pukulan yang bertujuan menyerang dengan memukul bola sebelum mencapai garis belakang lapangan, tetapi meninggalkan banyak ruang pada bagian belakang. Setelah melakukan gerakan ini, umumnya petenis akan menyelesaikannya dengan pukulan volley.

e.       Peraturan Tenis Lapangan

Sebelum bertanding, pemain dan pihak lawan akan mengundi untuk memilih servis atau sisi lapangan permainan. Metode penskoran dalam permainan tenis lapangan berbeda dengan mayoritas olahraga sejenis seperti bulu tangkis. Tenis lapangan menggunakan sistem penskoran yang terbagi dalam game, set, dan match.

 

Berdasarkan ITF Rules of Tennis (2019), secara mudah sistem penskoran tenis lapangan bisa dijelaskan sebagai berikut ini.

 

Skor dalam game (score in a game)

Saat pemain berhasil menjatuhkan bola di lapangan permainan lawan atau lawan tidak bisa mengembalikan bola, maka pemain akan mendapatkan poin. Perolehan poin dalam sebuah game memiliki penamaan seperti di bawah ini.

 

Skor 0 = love

Skor pertama = 15

Skor kedua = 30

Skor ketiga = 40

Skor keempat = game

Untuk memenangkan game, pemain harus memenangkan empat poin penuh. Hal ini bisa pemain peroleh jika mendapatkan satu poin lagi dari skor 40-30, 40-15, atau 40-love. Namun, jika kedua pemain memperoleh skor sama 40-40 maka akan terjadi deuce. Dalam kondisi ini, pemain harus memenangkan dua poin berturut-turut untuk memenangkan game.

 

Skor dalam set (score in a set)

Pemain harus memenangkan 6 game terlebih dulu dengan selisih unggul minimal dua game (misalnya, 6-4,6-3, 6-2, 6-1, atau 6-0) untuk memenangkan satu set. Apabila terjadi skor 6-5 pada sebuah set, maka set harus berlanjut hingga terjadi selisih skor dua game atau 7-5.

 

Namun, jika kedua pemain meraih skor seri 6-6 dalam satu set, maka akan diberlakukan sistem tie-break game untuk menentukan pemenang set. Dalam tie-break game, perhitungan skor tidak lagi menggunakan sistem love, 15, 30, 40, dan game, melainkan dengan angka biasa, mulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan seterusnya.

 

Pemain yang terlebih dahulu mendapatkan 7 poin dengan selisih unggul minimal dua poin (misalnya, 7-5, 8-6, 9-7, 10-8, dan seterusnya), berhak memenangkan tie-break game sekaligus memenangi set tersebut. Skor akan tercatat sebagai 7-6 dengan angka kecil pada masing-masing skor untuk menunjukkan perolehan poin tie-break game.

 

Skor dalam pertandingan (score in a match)

Dalam kejuaraan, jumlah set pertandingan tenis lapangan bisa berbeda-beda. Umumnya, hanya dua metode penskoran yang dilakukan, yakni format best-of-three dan best-of-five.

 

Pada format best-of-three, maksimal jumlah set adalah sebanyak 3 set dan pemain harus memenangkan 2 set untuk memenangkan pertandingan. Sementara pada format best-of-five, maksimal jumlah set adalah sebanyak 5 set dan pemain harus memenangkan 3 set untuk memenangkan pertandingan.

9.    Softball

a.       Pengertian Softball

Softball adalah salah satu cabang olahraga bola kecil yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 9 orang. Permainan ini dimainkan di lapangan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 60 kaki (18,3 meter) x 100 kaki (30,5 meter). Tujuan permainan softball adalah untuk mencetak lebih banyak run (poin) daripada tim lawan. Run diperoleh dengan cara memukul bola yang dilempar oleh pitcher tim lawan dan kemudian berlari mengelilingi lapangan.

 

Peralatan yang digunakan dalam permainan softball adalah bola softball, pemukul softball, dan sarung tangan. Bola softball terbuat dari kulit atau bahan sintetis lainnya dengan berat 142-175 gram dan diameter 22,9-25,4 cm. Pemukul softball terbuat dari kayu atau bahan sintetis lainnya dengan panjang 60-90 cm. Sementara sarung tangan softball digunakan untuk menangkap bola.

Softball merupakan olahraga yang cukup populer di dunia, termasuk di Indonesia. Olahraga ini sering dimainkan sebagai olahraga rekreasi maupun olahraga prestasi.

b.      Sejarah Softball

Softball pertama kali diciptakan oleh George Hancock, seorang insinyur mesin di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1887. Awalnya, softball disebut dengan "indoor baseball" karena dimainkan di dalam ruangan. Pada tahun 1895, softball mulai dimainkan di luar ruangan dan namanya diganti menjadi "softball". Softball mulai populer di Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Pada tahun 1923, Asosiasi Softball Amerika (ASA) didirikan. ASA bertanggung jawab untuk mengembangkan dan mengatur olahraga softball di Amerika Serikat.

 

Softball mulai menyebar ke berbagai negara di dunia pada awal abad ke-21. Pada tahun 1965, softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Dunia (World Games). Pada tahun 1996, softball menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade Atlanta.

c.       Teknik Softball

Ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain softball, yaitu:

 

1. Teknik melempar (throwing): Teknik melempar digunakan untuk melempar bola ke base atau ke pemain lawan. Teknik melempar yang baik harus dilakukan dengan kuat, akurat, dan tepat sasaran.

 

2. Teknik memukul (batting): Teknik memukul digunakan untuk memukul bola yang dilempar oleh pitcher. Teknik memukul yang baik harus dilakukan dengan kuat dan akurat agar bola dapat dipukul jauh.

 

3. Teknik menangkap (catching): Teknik menangkap digunakan untuk menangkap bola yang dilempar oleh pemain lain atau bola yang dipukul oleh pemain lawan. Teknik menangkap yang baik harus dilakukan dengan sigap dan tepat sasaran agar bola tidak jatuh.

 

4. Teknik berlari (running): Teknik berlari digunakan untuk berlari mengelilingi base untuk mencetak run. Teknik berlari yang baik harus dilakukan dengan cepat dan lincah agar dapat berlari lebih cepat daripada pemain lawan.

d.      Peraturan Softball

Permainan softball dimainkan dalam dua babak, masing-masing babak terdiri dari tujuh inning. Setiap inning, tim yang memukul memiliki kesempatan untuk mencetak run sebanyak-banyaknya.

 

Pada awal inning, tim yang memukul akan menempatkan pemainnya di bases. Pemain pertama akan berada di home base, pemain kedua akan berada di first base, dan seterusnya.

 

Pemain yang memukul bola harus berusaha memukul bola sejauh-jauhnya agar pemain yang berada di bases dapat berlari menuju home base dan mencetak run.

 

Pemain yang berada di bases harus berhati-hati agar tidak ketangkap oleh pemain yang melempar bola. Pemain yang ketangkap akan keluar dari permainan.

 

Tim yang mencetak lebih banyak run pada akhir pertandingan akan menjadi pemenang.

e.       Perlengkapan Softball

Berikut adalah beberapa peralatan utama yang dibutuhkan untuk bermain softball:

 

1. Bola Softball

 

Ukuran bola softball bervariasi tergantung pada kategori permainan, seperti fastpitch atau slowpitch.

Fastpitch softball memiliki diameter sekitar 11 inci, sementara slowpitch softball biasanya memiliki diameter sekitar 12 inci.

 

2. Tongkat (Bat)

 

Tongkat softball biasanya terbuat dari logam atau bahan komposit.

Panjang dan berat bat harus sesuai dengan aturan, dan pemain sering memilih bat berdasarkan preferensi pribadi mereka.

 

3. Pelindung Kaki (Cleats)

 

Pelindung kaki atau cleats memberikan cengkeraman yang baik pada lapangan, terutama yang terbuat dari rumput atau tanah liat.

Cleats membantu pemain berlari, berbelok, dan berhenti dengan lebih efisien.

 

4. Topi atau Helm

 

Pemain di posisi batting atau berlari di lapangan umumnya menggunakan topi atau helm untuk melindungi kepala dari benturan. Helm biasanya dilengkapi dengan pelindung wajah untuk melindungi wajah dan gigi pemain.

 

5. Sarung Tangan (Glove)

 

Sarung tangan softball dirancang khusus untuk menangkap dan melempar bola dengan efektif. Ukuran dan model sarung tangan dapat bervariasi sesuai dengan posisi pemain di lapangan.

 

6. Alat Pengaman (Protective Gear)

 

Alat pengaman termasuk penutup dada, pelindung kaki, dan pelindung kaki khusus untuk pemain catcher. Penggunaan alat pengaman penting untuk melindungi pemain dari cedera yang mungkin terjadi selama pertandingan.

 

7. Bolt (Base) dan Bases

 

Bolt atau base adalah tempat tujuan pemain berlari saat mencetak poin. Terdapat tiga bases (base 1, 2, dan 3) dan satu home plate dalam permainan softball yang seluruhnya berbentuk segi empat dan dibuat dari keset atau karung goni.

 

8. Masker dan Mitt untuk Pemain Catcher

 

Pemain catcher membutuhkan perlengkapan tambahan, termasuk masker dan mitt yang dirancang khusus untuk posisi tersebut.

 

f.        Tipe Bermain Softball

1. Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove.

 

2. Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di sofbol seperti strike zone, jarak antara markah, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu.

 

3. Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender.

 

10.     Hoki

a.       Pengertian Hoki

Salah satu permainan bola kecil selain golf dan tenis yang dimainkan secara beregu dengan menggiring bola menggunakan tongkat untuk memasukkannya ke gawang lawan. Olahraga hoki memiliki beberapa jenis, seperti hoki lapangan, hoki indoor, dan hoki es. Olahraga hoki sekilas mirip sepak bola karena dimainkan secara beregu oleh dua tim dan masing-masing tim berusaha mencetak gol ke gawang lawan. Namun, olahraga ini juga mirip olahraga golf karena sama-sama menggunakan tongkat untuk memukul bola.

b.      Sejarah Hoki

Sejarah olahraga hoki bisa bersumber dari dua asal-usul, yaitu Persia Kuno dan Mesir Kuno. Jika berdasarkan relief di makam dinding Raja Bani Hasandi Mesir Kuno, permainan bola menggunakan stik ini bernama hoksa yang pada akhirnya menyebar ke Arab dan Afrika Utara.

 

Pada dunia modern, olahraga hoki mulai berkembang di Inggris pada 1800. Sejarah ini tercatat pada almanak yang sudah menyebut permainan ini dengan nama hockey. Nama hockey berasal dari kata hook atau bagian bengkok pada stiknya. Sumber sejarah lain mengatakan hoki berasal dari Prancis yang berasal dari kata hoquet atau tongkat gembala. Sedangkan klub hoki pertama yang terbentuk di dunia adalah Black Heat Hockey Club. Lalu, pada 1886 dibentuk induk organisasi hoki pertama bernama English Hockey Association.

 

Olahraga hoki pada awalnya sulit masuk sebagai cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Selama bertahun-tahun, hoki hanya dimainkan negara-negara Britania Raya. Lalu pada 1920, olahraga hoki baru diakui dan diterima negara lain. Hingga saat ini, hoki menjadi salah satu olahraga paling populer di negara-negara belahan bumi utara. Meski begitu, Indonesia sebagai negara tropis juga dapat menggelar pertandingan olahraga hoki lapangan.

 

Sejarah hoki di Indonesia

 

Pada masa penjajahan, olahraga hoki banyak dimainkan oleh para kolonis dan beberapa pribumi yang diizinkan mengikuti organisasi hoki. Olahraga hoki sempat diajarkan sebagai pelajaran di bangku sekolah setingkat SMA yang diisi oleh murid Belanda.

 

Pada 1939, Prakarsa iskandar Simanjuntak mendirikan Perkumpulan Hoki Andalas di Medan. Organisasi tersebut terdiri dari guru dan siswa MULO Joshua Institut Medan.

 

Lalu saat Indonesia merdeka tahun 1945, olahraga hoki mulai dikenalkan sebagai olahraga resmi oleh beberapa tokoh olahraga, yaitu Yusuf Ismail, Padmo, Sumasto, dan S. Asikin. Keempatnya mendirikan induk organisasi hoki di Indonesia bernama Persatuan Hoki Seluruh Indonesia atau PHSI.

 

Pasca kemerdekaan selama 1950-1965, olahraga hoki kian populer di Indonesia. Olahraga ini dikenalkan di bangku SMA. Saat itu, olahraga ini makin banyak peminatnya karena perlengkapan permainan seperti tongkat yang terjangkau.

 

c.       Peraturan Hoki

Olahraga hoki memiliki serangkaian peraturan dasar yang wajib dipatuhi setiap pemain dalam sebuah pertandingan. Berikut peraturannya:

 

1. Dimainkan menggunakan stik yang bagian ujungnya melengkung untuk menggiring dan memukul bola.

2. Setiap tim memiliki pemain cadangan sebanyak enam orang.

Pada awal pertandingan, sikap siap adalah posisi kedua kaki dibuka selebar bahu.

3. Tim hoki terdiri dari empat posisi, yaitu attacker, midfielder, defender, dan goalkeeper.

4. Pertandingan hoki terdiri dari dua babak. Setiap babak terdiri dari dua kuarter, Setiap kuarter berlangsung selama 15 menit.

5. Pemain harus mencetak gol di circle atau wilayah yang sah.

6. Pemain tidak boleh sengaja mendorong atau menjatuhkan lawan menggunakan badan atau stik.

7. Pemain akan dianggap melakukan pelanggaran jika sengaja memukul bola ke arah lawan dengan tujuan mencederai, menggunakan anggota tubuh untuk memegang bola, mengangkat stik hingga atas pinggang, dan memukul lawan menggunakan stik.

d.      Teknik Hoki

Terdapat sejumlah teknik dalam olahraga hoki yang perlu dikuasai setiap pemain, berikut selengkapnya:

 

1. The grip, yaitu cara memegang stik yang dilakukan dengan tangan kiri memegang bagian bawah ujung stik dengan bentuk lurus. Posisi tangan segaris dengan bagian kepala stik. Lalu tangan kanan sedikit di bawah atau rapat dengan tangan kiri. Supaya pegangan kuat, lakukan latihan forehand, backhand, stopping, tapping, dan push.

2. The stance, yaitu sikap siap dengan posisi berdiri kedua kaki dibuka selebar bahu. Lalu, lutut ditekuk sedikit dengan badan agak membungkuk dan kedua mata mengikuti arah bola.

3. Ball control, yaitu penguasaan bola yang bisa dilatih dengan mendorong bola ke depan sekitar 20-30 cm.

4. Tapping, yaitu teknik hoki yang bisa dilatih dengan cara melakukan tarikan pada stik ke belakang sekitar 20-30 cm dari bola, lalu hempaskan stik ke arah bola. Kemudian stik yang datar diarahkan ke sasaran dengan batas ayunan kepala stik hingga setinggi lutut.

5. Stopping, yaitu teknik menghentikan bola dengan memegang stik menggunakan dua tangan. Jika sulit, bisa dengan satu tangan saja. Ada dua teknik stopping, yaitu forehand stop dan backhand stop.

6. Dribbling, yaitu menggiring bola dengan jangkauan stik sekitar satu meter di depan kaki atau agak ke samping kanan agar mudah jika ingin mengoper dan menembak.

Pushing, yaitu operan jarak pendek dengan mendorong bola menggunakan stik.

7. Hitting, yaitu memukul bola dengan posisi siap dan bola berada di depan kaki kiri supaya berat badan ditumpu oleh kaki kiri. Baiknya lakukan ayunan pendek dengan timing yang tepat dan gerakan lanjutan yang benar.

8. Tackling, yaitu merebut bola menggunakan tiga cara, yaitu the jab dengan memegang stik pakai satu tangan, the flick, dan the scoop.

e.       Jenis Hoki

Ada tiga jenis olahraga hoki berdasarkan tempat memainkannya, yaitu:

 

1. Hoki lapangan

 

Hoki lapangan atau field hockey merupakan jenis olahraga hoki yang dimainkan di lapangan luar ruangan berbahan rumput sintetis. Lapangan yang digunakan berukuran 60 x 100 yard dengan ukuran gawang sebesar 7 fit x 4 yard atau setara 2,13 x 3,55 meter.

 

2. Hoki es

 

Hoki es atau ice hockey sama dengan hoki lapangan dari sisi jumlah pemain. Hal yang membedakannya hanya permukaan lapangannya saja. Hoki es dimainkan di lapangan dengan permukaan es. Jenis ini lebih banyak ditemukan di negara-negara Eropa dan Amerika.

 

3. Hoki dalam ruangan

 

Hoki dalam ruangan atau indoor hockey dimainkan di dalam ruangan dengan lapangan yang terbuat dari ubin atau bahan sintetis tertentu. Berbeda dengan hoki lapangan, hoki indoor biasanya dimainkan oleh 6 pemain dari setiap tim.

f.        Perlengkapan Hoki

Olahraga hoki dimainkan di lapangan seluas 92 x 55 meter. Dalam pertandingan, setiap pemain biasanya menggunakan pelindung kaki dan mulut sambil memegang tongkat kayu khusus atau stik.

 

Sedangkan pemain yang menjadi penjaga gawang biasanya menggunakan perlengkapan yang lebih banyak di kaki dan tangan agar melindungi tubuh dari hantaman bola lawan. Berikut beberapa perlengkapan olahraga hoki yang wajib kamu ketahui:

 

1. Stik atau tongkat pemukul

 

Tongkat pemukul pada olahraga hoki juga harus sesuai ketentuan, yaitu:

 

Bobotnya minimal 12 ons dan maksimal 23 ons untuk perempuan serta 28 ons untuk laki-laki.

Stik memiliki bagian yang rata di sebelah kiri hingga gagang atau pegangan.

Kepala stik terbuat dari kayu di bagian tengah stik.

Ujung stik harus melengkung, sehingga tidak lancip.

Stik tidak boleh disambung, dimasukkan, atau direkatkan ke logam atau sejenisnya karena bisa membahayakan pemain.

 

2. Bola

 

Bola pada olahraga hoki terbuat dari kulit dan dijahit seperti bola kriket. Ukuran bola hoki berdasarkan standar internasional adalah:

 

Ukuran minimal 8,8 inci dan maksimal 9.75 inci.

Berat minimal 5,50 oz dan maksimal 5,75 oz.

 

3. Kicker

 

Kicker pada olahraga hoki adalah pelindung sepatu yang diikat untuk mengurangi risiko cedera. Kicker menjadi perlengkapan wajib bagi penjaga gawang untuk menahan bola dari lawan.

 

4. Protector

 

Protector pada olahraga hoki adalah perlengkapan tambahan untuk melindungi tubuh dan wajah agar mengurangi risiko cedera.